Paus Lelang FERARRI Untuk Bantu Korban Tsunami Di Indonesia - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, March 08, 2018

Paus Lelang FERARRI Untuk Bantu Korban Tsunami Di Indonesia

AWAL Juni 1988, keluarga besar Ferrari kedatangan  tamu istimewa. Pengunjung mereka kali ini bukan seorang raja, politisi, artis, atau atlet. Tamu itu adalah Paus Yohanes Paulus II. Paus datang ke sana pada hari kedua dalam rangkaian kunjungannya selama lima hari ke wilayah Emilia-Romagna,  di sebelah utara Italia.

Markas Ferarri berada di desa Maranello, sekitar 18 kilo meter dari ibu kota Provinsi Modena. Paus, seperti dilansir oleh situs resmi Ferarri www.ferarri.com, masuk melalui gerbang pabrik. Tiba di dalam kompleks otomotif berlogo “kuda jingkrak”, uskup Roma itu disambut pimpinan, karyawan beserta keluarga, serta umat. Khusus di Italia, Maranello adalah wilayah ke-73 yang dikunjungi Paus sejak terpilih sebagai penerus takhta St Petrus pada 16 Oktober 1968.

Sayang, kunjungan perdana Paus ke markas Ferarri tak bertemu dengan Enzo Anselmo Ferarri, sang pendiri raksasa otomotif Italia itu. Pria kelahiran Modena ini sedang gering dan hanya bisa terbaring di atas tempat tidur. Padahal Enzo, menurut laporan www.maranello.it, sangat mengaggumi Paus berdarah Polandia ini.

Enzo, tulis sumber tersebut, menyukai Karol Józef Wojtyła –nama asli Paus Yohanes Paulus II– karena ia pernah menjadi buruh ketika remaja. Enzo paham betul bagaimana kehidupan seorang pekerja kasar pada masa itu. Sebab, ia sendiri pernah mengalami langsung profesi itu. Ketika tragedi menimpa keluarganya, ayah dan sang kakak meninggal karena wabah flu di Italia, Enzo harus banting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Padahal, kala itu ia ingin menjadi pembalap. Tak pelak, peristiwa itu untuk sementara mengubur impiannya. Kendati tak bisa bertatap muka, Paus dan Enzo masih bisa bercakap-cakap melalui telepon. Dua bulan setelah mereka berkomunikasi, Enzo tutup usia pada 14 Agustus. Ia meninggal pada usia 90 tahun.

Mondial 8

Tak sekadar berkunjung, Paus juga merayakan Misa di lintasan sirkuit Fiorano. Tempat itu selama ini menjadi lokasi uji coba mobil produksi Ferarri dan Fiat. Ada sekitar 6000 orang yang menyemut di sana. Di hadapan mayoritas karyawan dan keluarga Ferarri, Kardinal-Imam San Cesareo in Palatio berkhotbah tentang kondisi pekerjaan dan martabat kaum buruh.

“Bekerja jangan hanya untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan bagi hidup Anda atau orang-orang yang Anda cintai. Tetapi (bekerja) juga untuk memampukan setiap orang menyadari jati diri mereka. Serta berkontribusi untuk kesejahteraan umum,” pesan Paus, seperti dilansir oleh United Press International.

“Hak dan kewajiban bekerja tak dapat dipisahkan dalam kehidupan setiap manusia. Dan itu sebuah langkah yang harus dilalui untuk mengembangkan masyarakat,” tambahnya.

Usai Perayaan Ekaristi, Paus bertanya, apakah ia bisa mengelilingi sirkuit tersebut? Dengan sigap, Ferarri mengeluarkan sebuah mobil Ferrari Mondial 8 cabriolet dari garasi mereka. Mobil berkelir merah itu dikemudikan oleh Piero Lardi Ferrari, putra kedua Enzo. Sambil berdiri di dalam mobil, Paus menyapa dan memberikan berkat apostolik kepada umat yang mengular di sepanjang lintasan tersebut.

Usai itu, Paus juga mengunjungi Museo Ferarri. Di tempat ini, ia melihat aneka koleksi mobil Ferarri. Jelang akhir kunjungan, Ferarri memberikan cenderamata unik kepada Paus. Ferarri menghadiahi Paus seekor kuda betina berumur empat tahun. Anak kuda itu bernama Fleur d’Elise. “Saya menerima begitu banyak hadiah. Tapi, seluruh pemberian ini bisa menjadi saluran donasi kepada banyak orang,” ujar Paus.

Ferarri Enzo

Hubungan antara Paus dengan Ferarri terus berlanjut. Beberapa hari menjelang ulang tahun ke-26 pontifikal Yohanes Paulus II, 16 Oktober 2004, Presiden Ferarri Luca Cordero di Montezemolo berencana untuk memberikan satu unit Ferarri kepadanya. Namun, Montezemolo tak menyebut kapan Ferarri memberikan “kado” itu kepada Paus.

Tiga bulan setelah Montezemolo mengutarakan niatnya, tim Ferarri mengunjungi Paus. Mereka bertemu di Ruang Clementina, Vatikan. Ada sekitar 100 orang dari Ferarri yang beraudiensi dengan pemimpin umat Katolik sedunia itu. Di antara mereka, selain Montezemolo, hadir juga Wakil Presiden Piero dan  Jean Todt, serta pembalap Michael Schumacher, Rubens Barrichello, dan Luca Badoer.

Dalam pertemuan pribadi itu, Montezemolo memberikan miniatur mobil Ferarri F2004 skala 1:5 kepada Paus. Mobil itulah yang mengantar Ferarri sebagai juara dunia musim 2004. Miniatur itu sebagai simbolis. Sesungguhnya mobil yang diberikan Ferarri untuk Paus adalah Ferarri Enzo. Tentu, bukan sembarang mobil karena menamai kendaraan itu dengan nama sang pendiri.

Menurut Auto Guide, semula Ferarri berniat memproduksi Enzo hanya 399 unit. Namun, setelah pabrikan asal Maranello itu menimbang-nimbang akhirnya diputuskan untuk menggenapinya menjadi 400 unit. Mobil berspesifikasi balap seri pamngkas sekaligus bernomor “cantik” itu dipersembahkan sebagai hadiah untuk Paus.

Mobil super ini memiliki kelir Rosso Scuderia khas mobil-mobil buatan Ferrari. Ferrari Enzo dibangun dengan material serat karbon pada spoiler belakang. Sementara itu, sisi interiornya bernuansa kulit berwarna hitam dan coklat.

Untuk jantung mekanis, Ferrari Enzo mengusung mesin 12 silinder berkapasitas 6000 cc, yang sanggup menghasilkan tenaga hingga 651 daya kuda dan torsi  657 Newton meter. Tenaga ini disalurkan ke roda belakang melalui transmisi semi-otomatis dengan enam percepatan.

Mobil sport ini diklaim mampu berakselerasi dari nol hingga 100 kilo meter per jam dalam waktu tiga detik, sebelum mencapai kecepatan maksimal pada angka 355 km/jam.

Korban Tsunami

Paus bisa dipastikan takkan bisa mengendarai mobil mewah itu. Pada 2005, Paus sudah berusia 85 tahun. Fisiknya pun tak lagi bugar. Paus menyarankan agar Ferarri berkelir merah itu tak dibawa ke Vatikan. Ia juga meminta agar mobil itu dilelang dan dananya digunakan untuk membantu korban tsunami di Asia Tenggara pada 2004. Menurut situs The Washington Post, hasil lelang itu diberikan bagi korban tsunami di Indonesia

Ferarri mengikuti saran Paus. Mobil itu diparkir di Amerika Serikat. Selama di sana, mobil itu mendapatkan perawatan khusus oleh Ferrari of Central Florida.

Ferarri kemudian melepas hadiah untuk Paus ke balai lelang RM Sotheby Monterey, AS,  pada 13-15 Agustus 2005. Di kaca belakang mobil itu terdapat tulisan tangan Montezemolo dalam bahasa Italia, Questa Enzo unica nella storia della Ferrari quale segno della solidarietà per chi soffre ispirata da un Grande Papa, Giovanni Paolo II (Enzo ini, sejarah unik di Ferarri, sebagai sebuah tanda solidaritas kepada mereka yang menderita, terinspirasi dari Paus yang luar biasa, Yohanes Paulus II).

Mobil itu laku USD 6,05 juta atau sekitar Rp 84,7 miliar. Sayang, Ferarri tak bisa memberikan langsung uang hasil lelang itu kepada Paus Yohanes Paulus II. Sebab, Uskup Agung Kraków itu lebih dulu berpulang pada 2 April 2005. Ferarri memberikan cek kepada penggantinya, Paus Benediktus XVI.

Yanuari Marwanto

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages