Paus Pertama Pengendara Mobil - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, March 08, 2018

Paus Pertama Pengendara Mobil

SUATU hari, pada musim panas tahun 1930, pabrikan mobil asal Jerman Daimler-Benz AG memberi Paus Pius XI (1857-1939) Nürburg 460 Pullman. Mobil itu dilengkapi karpet sutra dan motif merpati timbul di lapisan atap. Sambil mengenakan topi hitam dan jubah putih, Paus mengelilingi taman Vatikan dengan kendaraan berkelir hitam itu selama satu jam.

Paus bernama asli Ambrogio Damiano Achille Ratti tampaknya menyukai kendaraan ini. Ia menyebut mobil rancangan Ferdinand Porsche itu sebagai sebuah mukjizat teknik modern. Meski demikian, Nürburg 460 Pullman bukanlah kendaraan pertama Paus. Pada tahun sebelumnya, Paus mendapat sejumlah mobil, antara lain Graham Paige 837 dan Citroën Lictoria.

Kehadiran sejumlah mobil di garasi Takhta Suci pada waktu itu membukukan nama Pius XI sebagai Paus pertama yang “menempelkan roda karet” di jalanan Vatikan. Konon, ada puluhan kendaraan terparkir di Paviliun Angkutan saat ini. Selain mobil ada juga kendaraan “jadul” seperti Sedia Gestatoria dan Grand Gala Berlin di salah satu bagian dari Museum Sejarah Vatikan itu.

Nama Pius XI bisa saja takkan tercantum sebagai Paus pertama yang mengendarai mobil dalam sejarah kepausan, andai pendahulunya, Paus Pius X (1835-1914), pada 1909 menerima tawaran Uskup Agung New York, AS saat itu, Mgr John Murphy Farley (1842-1918). Mgr Farley ingin memberikan Itala kepadanya.

Sayang, Pius X menolak pemberian itu. Ia mengaku masih amat asing dan belum siap memakai kendaraan bertenaga mesin. Paus, seperti dikutip Asisten Direktur Museum Vatikan Sandro Barbagallo kepada Catholic Herald, lebih memilih sejumlah kuda ketimbang bensin untuk menarik keretanya.

Lagipula mobil takkan banyak berguna bagi Takhta Suci pada masa itu. Sebab, sejak 1870 hingga sebelum penandatanganan Pakta Lateran pada 11 Februari 1929, pemerintah Italia membatasi ruang gerak Paus hanya di sekitar Vatikan. Hal itu terjadi karena Italia menganggap Vatikan sebagai bagian wilayah kekuasaannya.

Usai penandatanganan perjanjian itu, pendiri industri automotif  asal Amerika, Graham bersaudara, memberikan Paus Pius XI sebuah Graham-Paige 837. Hadiah itu sebagai apresiasi atas kemerdekaan Vatikan sebagai sebuah negara berdaulat. “Sejak saat itu menjadi awal motorisasi kendaraan kepausan,” ungkap wartawan The New York Times, Emily S. Rueb.

Yanuari Marwanto

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages