ORANG MUDA KATOLIK MODERN, HARUS LEBIH MAJU - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, December 22, 2014

ORANG MUDA KATOLIK MODERN, HARUS LEBIH MAJU

OMK MRPD Pontianak
Sosok kaum muda adalah bentuk citra manusia yang memiliki pandangan segar dan rasa ingin tahu yang tinggi. Ditambah masih berkobarnya semangat serta kehidupan yang bergairah untuk menjalani kehidupannya. Masa muda cenderung belum terkontaminasi beban-beban hidup yang berat. Pealihan dari anak-anak yang masih ingin bermain menuju masa remaja yang mulai memikirkan jati dirinya sebagai seorang anak muda. Para orang tua sudah memulai usaha keras untuk mendidik lebih ekstra oleh karena peralihan diri mereka baik secara fisik maupun psikis. Tak cenderung pemberontakan mereka oleh karena idealis yang mulai menolak hal yang bagi mereka kurang berkenan pada prinsip baru atau ide baru yang muncul di benak, kesalahankah ini? Banyak orang tua yang kurang mengerti, oleh karena berubahnya sikap anak mereka karena peralihan usia. Namun, tak sedikit pula yang mulai menyesuaikan cara didik mereka sehingga anak mereka tetap mengasihi orang tua mereka. Tentu, ini menjadi urusan ekstra keras juga bagi para orang tua untuk semakin kreatif dalam membina anak-anak muda. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan pula bahwa anak-anak muda melalui perkembangan diri mereka, juga mempelajari berbagai hal oleh karena rasa ingin tahu mereka. Oleh karena itu, berbagai pihak juga memiliki pengaruh besar bagi mereka mengingat pencarian jati diri juga dipengaruhi oleh lingkungan di mana mereka bersandar. Khususnya pembinaan kaum muda di dalam Gereja menjadi fasilitas dalam membina iman dan karakateristik hidup mereka, itupun juga dengan catatan pertama bahwa orang muda harus terbuka untuk dibina. 

Modernisasi membawa dampak dan pengaruh tersendiri bagi orang muda. Salah satunya adalah pengaruh perkembangan global yang terjadi serentak di seluruh dunia. Ini dikarenakan oleh masuknya berbagai budaya asing serta teknologi canggih yang secara nyata telah merubah cara kerja dan gaya hidup setiap orang. Kondisi demikian tidak hanya dipertanyakan bagi kita semua tentang kelangsungan hidup suatu kebudayaan, seni, peradaban, ciri khas kearifan lokal yang sedikit demi sedikit tergeser secara perlahan namun pasti mampu melenyapkan akar-akar yang pernah tumbuh dalam masyarakat. Contohnya saja hal kecil, dengan masuknya budaya asing anak-anak muda terpengaruh dan mulai mengikuti gaya dari luar negeri, mengikuti gaya Korea, mengecat rambut mereka seperti gaya Barat, menggunakan rok mini bagi para gadis serta pakaian yang serba minim. Di luar negeri mungkin menjadi kebudayaan yang tidak tabu, tetapi bagi kita negeri kebudayaan Timur, perlu tangan yang sangat besar untuk menutupi mata kita. Akan tetapi pada kenyataannya, anak-anak muda memandang kebudayaan negerinya sendiri sebagai kebudayaan yang kolot. Ironisnya, banyak turis asing berdatangan dan malah menganggap kebudayaan Timur adalah hal yang sangat menarik. Lantas, siapakah yang disebut anak muda ini sebagai orang kolot? Seharusnya mereka sendiri merasa bangga apabila orang asing tersebut melirik kebudayaan lokal mereka, dan mereka juga berhak mengembangkan warisan budaya nenek moyang mereka ini.

Gaya hidup modern, seharusnya membawa dampak positif bagi orang muda Katolik. Dengan banyaknya teknologi informasi yang bermunculan, justru membuat anak-anak masa kini semakin dipermudah. Bayangkan saja jika kita melirik kembali sejarah pada masa silam. Di mana setiap orang masih menggunakan surat menyurat untuk mengirimkan pesan dari satu tempat ke tempat lainnya. Akan tetapi, orang-orang di masa silam tetap menjalankan kehidupan yang begitu disiplin dibandingkan manusia modern saat ini. Seharusnya anak muda harus lebih maju baik secara mental dan moral. Salah satu hal kecil bahwa hampir setiap anak muda telah memiliki ponsel pintar di saku mereka masing-masing. Mereka harusnya bisa lebih disiplin dalam hidup di mana fasilitas di dalam ponsel mereka telah mempermudah hidup mereka. Bukan bermaksud mempromosikan ponsel pintar, akan tetapi sungguh banyak sekali fitur yang bermanfaat bagi kita semua. Saat ini banyak messenger bermunculan, kita bisa mengirimkan pesan secara cepat dan langsung. Fitur pengingat seperti catatan, kalender dan alarm membantu kita untuk dapat mengatur hidup kita secara tepat, khususnya bagi kita yang katanya pelupa. Media sosial yang menjamur di seluruh dunia sudah bisa diakses melalui genggaman kita, sehingga informasi apa saja membuat kita menjadi manusia yang super update. Untuk orang Muda Katolik, lebih banyak lagi manfaatnya. Anda bisa membuat sebuah grup atau bergabung dalam komunitas Orang Muda Katolik baik di dalam Messenger maupun Media Sosial. Anda juga bisa membuat acara dan jadwal tugas di dalam Kalender, pengingat atau fitur alarm yang telah disediakan. Bahkan bisa membuat artikel online di manapun dan kapanpun.

Beberapa hal yang membuat teknologi menjadi penghambat bagi kehidupan orang muda. Oleh karena mudahnya mengakses berbagai macam informasi dan pemanfaatan telekomunikasi yang serba bisa, menjadikan orang muda malah menjadi malas untuk bertindak. Game yang mulai bertaburan di berbagai aplikasi gadget membuat anak muda lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain hingga menyita waktunya untuk berdoa pada hari Minggu. Teknologi malah menjadikan diri anak-anak muda seperti katak yang ingin tidur seharian di dalam tempurung dengan gadget yang ada di tangan mereka. Kebudayaan buruk lainnya lahir, seperti mencari teman baru atau pacar, selingkuh, hingga berujung pada tindak kejahatan yang akhir-akhir ini marak terjadi. Penculikan, pembunuhan yang diakibatkan karena mudahnya anak-anak muda untuk dibujuk dan dirayu oleh orang-orang yanng tidak bertanggung jawab. Dari hal kecil hingga berujung pada keselamatan pribadi, pemanfaatan teknologi bagi anak-anak muda perlu diperhatikan kembali. Apakah anak-anak muda dilarang saja untuk menggunakan media teknologi informasi ini? Sepertinya tidak harus demikian, namun ini malahan menjadi perhatian kita semua orang-orang dewasa untuk memberikan pendidikan bagi mereka mengenai teknologi dan informasi ini. Sehingga mereka dapat menfaatkan teknologi tersebut dengan tujuan yang baik dan benar.

Sdr. Fransesco A.R., OFS
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa seharusnya semakin modern, orang muda khususnya pemuda-pemudi Katolik harus lebih maju. Oleh karena mudahnya akses dibandingkan dengan masa silam, anak-anak muda seharusnya semakin disiplin. Buang jauh-jauh rasa malas oleh banyaknya fitur game. Seharusnya kita lebih banyak mengunduh situs renungan Katolik, Alkitab, doa-doa serta informasi grup orang muda katolik yang tersedia di jejaring sosial entah di dalam Facebook, Twitter, Path, Instagram dan lain-lain. Kebudayaan lokal jangan sampai hilang oleh karena masuknya budaya asing. Justru dengan membaca informasi yang tersedia membuat kita malu bahwa di tempat lain orang-orang muda mengembangkan kebudayaan mereka. Sehingga negara asinng akan melirik kebudayaan itu dan menjadikannya sebagai nilai estetika dan aset berharga bagi bangsa dan negara kita sendiri. Semakin modern, maka kita harus semakin maju. Ini menjadi catatan penting bagi generasi muda Katolik, yang nantinya menggantikan posisi generasi tua Katolik di masa depan. (Sdr. Fransesco Agnes Ranubayam, OFS)

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages