|
Berbagi Sukacita Penuh Semangat |
Meskipun beberapa hari diguyur hujan, aktivitas Orang Muda Katolik (OMK) Santo Paskalis tetap berjalan. Dengan menggunakan mobil pick up untuk mengangkut St. Clause dan rombongan pemusik bersama sepeda motor masing-masing, kami semua berangkat menuju tempat yang telah direncanakan. Langit memang kelihatan tidak bersahabat, namun itu semua tidak menjadi alasan bagi kami untuk mengulur waktu lebih lama dalam membagikan sukacita natal kepada anak-anak dan keluarga. Tema natal tahun ini memang sangat cocok jika dikaitkan dengan keluarga. Maka dari itu, sasaran atau tujuan dari 'ngamen' St. Clause ini tak lain adalah untuk keluarga. Selama seharian dari pukul 10.00 hingga larut malam kami tak merasakan lelah sebab kegiatan ini kami bawa dalam sukacita. Sempat diguyur hujan selama di perjalanan, walau hanya rintik-rintik saja tidak menggoyahkan semangat dan kekompakan teman-teman OMK St. Paskalis. Yang menjadi St. Clause saat itu adalah Eduardo yang biasa kami sebut Dudu, sedangkan pit black yang menakuti anak-anak nakal adalah Roni. Dan beberapa lainnya menjadi pemusik dan penyanyi.
|
Foto Bersama Keluarga dan Anak-Anak |
Di hari kedua, langit sepertinya terlihat lebih bersahabat, meskipun di tengah waktu kami diguyur hujan pula. Seharian berkeliling kota Pontianak tidak membuat sedikitpun teman-teman keliatan lelah. Meskipun memang, kegiatan ini terlihat begitu melelahkan. Akan tetapi, dari hasil pengamatan yang penulis dapat oleh karena keikutsertaan bersama mereka. Penulis menyimpulkan bahwa OMK St. Paskalis ini luar biasa dan tahan banting. Tidak mudah menyerah dan selalu ceria, meski sempat beberapa hal menghambat jalannya kegiatan. Namun, tidak menjadi masalah yang membesar ketika semua saling melihat ke dalam dan memulai kembali pada tujuan awal yaitu melayani. Antusias dari umat yang didatangi oleh St. Clause sangat besar. Anak-anak begitu gembira melihat kedatangan St. Clause dengan pakaian merahnya, walaupun tak sedikit pula yang ketakutan oleh karena St. Clause ditambah lagi adanya Pit Black yang berwarna hitam seperti aspal jalanan. Di hari kedua yang menjadi St. Clause adalah Sdr. Tino, sedangkan Pit Black adalah Sdr. Ronald. Dengan membawa sukacita, apapun peran yang telah kita emban sekalipun waktu terus berputar tidak menurunkan semangat untuk lebih baik. Jarang sekali ditemukan anak-anak muda dengan semangat luar biasa pada zaman sekarang. Akan tetapi, penulis melihat semangat ini ada pada OMK St. Paskalis dari Paroki Maria Ratu Pencinta Damai (MRPD).
|
Siap Beraksi |
Di hari ketiga, jadwal kami pindahkan menuju Graha Wedha Maria Joseph yang berada di Jalan Budi Utomo. Setelah dua hari melayani umat dan anak-anak, kini saatnya berbagi sukacita natal kepada kakek nenek yang berada di Panti Jompo. Sekilas kita akan membayangkan betapa sedihnya orang-orang tua tersebut yang harus berdiam di sana. Setiap hari, tidak banyak rutinitas yang dilakukan oleh mereka. Tak luput juga sakit dan penyakit harus mendera mungkin, oleh rasa sedih dan kesepian yang mendera kakek nenek usia lanjut ini. Kami para pemuda tergugah hati dan simpatik untuk menghibur mereka melalui hal-hal sederhana. Dengan harapan dapat membagikan sukacita nan serupa yang boleh mereka terima seperti layaknya orang-orang pada umumnya. Meskipun dalam perjalanan harus diguyur hujan hingga sampai pada lokasi, kami membawa hati tetap dalam semangat. Penulis yang pada waktu itu bertugas sebagai St. Clause pada hari ketiga merasa senang dan gembira. Meskipun di bawah terpal demi berteduh dari guyuran hujan, kami tetap bernyanyi. Bahkan ada teman-teman yang menggunakan sepeda motor harus berbasah-basahan hingga tiba di lokasi.
|
Wajah Bahagia |
Tiba di lokasi Graha Wedha Marie Joseph Pontianak, kami disambut oleh para perawat, suster dan beberapa kakek nenek dengan senyuman. Seraya menunggu kedatangan rombongan lainnya, St. Clause yang adalah penulis sendiri mencoba masuk dan menyapa kakek nenek di ruang mereka masing-masing. "Selamat Natal" itulah yang pertama-tama penulis katakan seraya menjabat tangan keriput mereka. Aura tiba-tiba berubah, penulis merasakan kesedihan yang dalam. Mencoba membayangkan, bagaimana perasaan jika harus tinggal di sini. Pertanyaan demi pertanyaan terlontar dalam hati, ke manakah anak-anak mereka dan keluarga sehingga haruskah berada di peristirahatan seatap ini? Hingga tiba para rombongan, lagu-lagu natal dikumandangkan. Suasana natal di tengah hujan yang dingin. Kamipun masuk dan melayani mereka, membagikan kado-kado natal, berdoa dan menghibur mereka dengan nyanyian serta gerak tari. Sempat terdiam oleh karena suasana ini, dan tak sedikit dari puteri-puteri OMK St. Paskalis yang menitikkan air mata oleh kasih yang besar. Inilah karya Roh Kudus yang saya percayai memberikan arti besar bagi mereka yang sangat membutuhkannya. Di akhir kegiatan kami beristirahat sejenak dan minum. Penulis bercakap-cakap dengan seorang nenek tua dan dia menasehati untuk menjaga kesehatan. Ia memiliki saudara laki-laki dan telah meninggal satu tahun lalu oleh kanker. Sambil meneteskan air mata, ia bercerita dan merangkul lengan saya. "Nenek jangan sedih, karena seperti yang nenek lihat, kami semua adalah keluarga nenek. Nenek takkan pernah sendiri selama ada kami," tutur saya. Saya ingin menangis sesungguhnya, tetapi demi menguatkan kita harus menyingkirkan kesedihan dan memperkuat diri sendiri untuk membuat orang lain lebih kuat. Pelajaran yang dipetik selama kegiatan ini adalah indahnya berbagi. Berbagi sukacita sebagai pengikut Kristus yang penuh semangat. Membagikan sukacita melalui karya nyata bukan sekedar kata-kata dan kutipan injil semata. Melalui perbuatan yang sungguh mencerminkan cahaya Injil Kristus sendiri, kita semakin rendah hati dan memahami arti kasih yang sesungguhnya. Laskar Santo Paskalis, berjuang dengan kasih. Di mana setiap tempat terjadi pertikaian, semoga kami senantiasa membawa damai. Seperti yang saya pelajari dari Bapa Serafik saya Santo Fransiskus dari Asisi yakni "Jadikanlah Aku pembawa damai".
|
Curahan Hati seorang Nenek |
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9)
No comments:
Post a Comment