MINTALAH, CARILAH, DAN KETUKLAH (2) - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, March 13, 2014

MINTALAH, CARILAH, DAN KETUKLAH (2)

MINTALAH, CARILAH, DAN KETUKLAH (2)

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari biasa Pekan I Prapaskah – Kamis, 13 Maret 2014)

Keluarga OFM: Peringatan B. Ludovikus dr Casoria, Imam

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang dari antara kamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat 7:7-12)

Bacaan Pertama: Est 4:10a,10c-12,17-19; Mazmur Tanggapan: Mzm 138:1-3,7-8

Salah satu dari pokok-pokok yang Yesus ingin supaya kita percayai dengan teguh adalah bahwa doa itu pasti dijawab oleh Bapa di surga. Yesus ingin kita berdoa dengan segenap rasa percaya seorang anak yang meminta ini dan itu dari orangtuanya yang mengasihinya. Permohonan/permintaan dan jawabnya berjalan bersama dalam sebuah doa, dua bagian dari suatu keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan: Doa tanpa jawaban adalah doa yang tidak lengkap. Bapa surgawi tidak ingin kita merasa puas sekadar karena dengan tak putus-putusnya memanjatkan doa-doa permohonan ke surga dengan pengharapan ada yang didengar. Kita seharusnya mengharapkan dan menantikan jawaban-jawaban terhadap doa-doa kita. Yesus bersabda: “Setiap orang yang meminta, menerima” (Mat 7:8). Jika tidak/belum ada jawaban, maka kita harus dengan rendah hati memohon kepada Allah – melalui Roh Kudus – agar mengajar kita bagaimana berdoa dengan lebih giat lagi seturut kehendak-Nya.

Meminta, mencari dan mengetuk, semua menyarankan perlunya ketekunan. Kita “meminta” rahmat yang kita perlukan untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Allah; kita “mencari” wajah Yesus yang adalah “terang dunia” (Yoh 8:12; 9:5); dan kita “mengetuk” agar supaya kita dapat masuk dan berdiam dalam hadirat Allah. Bapa surgawi memberikan kita rahmat, menyatakan misteri Kristus, dan menyambut kita datang ke hadapan hadirat-Nya. Bilamana pengalaman kita dalam hal-hal ini masih terbatas, maka kita harus meminta kepada Allah agar diberikan iman dan rasa percaya yang lebih mendalam lagi akan kebaikan-Nya yang penuh kasih kepada kita.

Kita semua perlu belajar bagaimana berdoa, dan Yesus sangat senang mengajar kita dalam hal itu, sebagaimana Dia telah mengajarkannya kepada para murid-Nya yang awal. Pelajaran pertama adalah bahwa doa tidak pernah sia-sia; dan selalu didengar dan dijawab. Yesus ingin hal ini tertanam dalam-dalam di hati dan pikiran kita sehingga dengan demikian kita akan senantiasa mengharapkan hal-hal baik dari Allah. Jelaslah bahwa Dia yang baik dan sumber segala kebaikan mengetahui bagaimana memberikan hal-hal yang baik kepada kita, anak-anak-Nya.

Dengan dorongan dari Guru kita, kita dapat bertekun dalam “sekolah doa”. Marilah kita meminta/memohon rahmat dari Allah agar kita dapat bertumbuh dalam kehidupan Kristiani kita dan juga setia dengan resolusi-resolusi spritual yang kita buat di awal masa Prapaskah ini (lihat bacaan hari Sabtu, tanggal 8 Maret 2014: “BUAH-BUAH DARI PERBUATAN KASIH”).

Pada bagian akhir petikan bacaan Injil hari kita dapat membaca sabda Yesus: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat 7:12). Sebuah perintah yang bersifat straight to the point dan kiranya tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Inilah yang dikenal sebagai The Golden Rule dalam dunia manajemen (catatan: bukan “golden ways”-nya Mario Teguh) yang patut kita taati dalam kehidupan kita sehari-hari.

DOA: Bapa surgawi, semoga masa Prapaskah ini sungguh-sungguh menjadi masa restorasi bagi semua umat-Mu. Kami ingin mencicipi kepenuhan hidup yang Engkau ingin berikan kepada kami. Melalui Roh Kudus-Mu, ajarlah kami untuk berdoa secara benar dan dengan ketekunan agar dapat memperoleh jawaban-jawaban terhadap doa-doa kami. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Est 4:10a,10c-12,17-19), bacalah tulisan yang berjudul “KUAT-KUASA SEBUAH DOA” (bacaan tanggal 13-3-14) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 14-03 PERMENUNGAN ALKITABIAH MARET 2014. Bacalah juga tulisan yang berjudul “DOA SYAFAAT RATU ESTER” (bacaan tanggal 25-2-10) dalam situs/blog SANG SABDA .

Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mat 7:7-12), bacalah tulisan-tulisan yang berjudul “MINTALAH, CARILAH, DAN KETUKLAH” (bacaan tanggal 1-3-12) dan “BAPA DI SURGA AKAN MEMBERIKAN YANG BAIK KEPADA MEREKA YANG MEMINTA KEPADA-NYA” (bacaan tanggal 21-2-13), keduanya dalam situs/blog PAX ET BONUM.

Cilandak, 10 Maret 2014

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages