YOHANES DARI LERIDA DISEMBUHKAN
(Satu dari mukjizat-mukjizat Santo Fransiskus setelah kematiannya)
Di Lerida, Catalonia (Spanyol) hidup seorang laki-laki yang bernama Yohanes. Ia menghayati devosi kepada Santo Fransiskus secara mendalam. Pada suatu malam hari, ketika dia sedang berjalan tiba-tiba dirinya diserang dan dikeroyok oleh beberapa orang tak dikenal. Ini adalah sebuah serangan yang tidak meragukan lagi dimaksudkan untuk membunuh si Yohanes, padahal selama itu dia tidak mempunyai musuh. Ternyata
kemudian diketahui bahwa serangan itu memang bukan dimaksudkan untuk membunuh Yohanes, melainkan seorang kawannya yang memang sangat mirip dengan dirinya. Salah seorang penyerangnya menghantam serta menusuk-nusuk Yohanes yang malang ini dengan pedangnya begitu hebatnya sehingga sekujur tubuh Yohanes tidak lagi mempunyai harapan untuk dapat disembuhkan dari luka-luka yang sedemikian parah. Punggung dan dadanya sudah luka habis-habisan dan nafasnya pun menjadi tak keruan.
Para dokter sudah yakin bahwa Yohanes tidak dapat disembuhkan. Luka-luka di tubuhnya sudah membusuk dan bernanah serta menyebarkan bau yang tidak sedap. Istrinya pun sudah hampir tidak sanggup lagi menghadapi situasi seperti ini. Tidak ada lagi manusia hidup yang dapat menyembuhkan atau membantu menyembuhkan si Yohanes ini. Pada saat-saat kritis seperti itu, alhamdulillah Yohanes masih ingat kepada Santo Fransiskus. Maka dia memohon terus pengantaraan Santo Fransiskus sekuat daya tahan tubuh yang dimilikinya pada waktu itu. Kabarnya, meskipun pada waktu diserang oleh gerombolan penyerang gelap itu, Yohanes menyerahkan sepenuhnya apa yang terjadi atas dirinya kepada Santo Fransiskus dan Santa Perawan Maria.
Selagi dia berbaring sendirian di atas ranjangnya dengan rasa sakit luarbiasa, Yohanes dengan kesadaran penuh secara berulang-ulang menyebut nama Fransiskus (Francisco, Francisco ……) … terus-menerus, tiba-tiba muncullah seorang laki-laki yang memakai jubah saudara-dina masuk ke dalam ruangan itu lewat jendela, kemudian dia berdiri disamping Yohanes, seturut penuturan Yohanes sendiri. Orang itu ternyata mengenal Yohanes dan dia menyapa orang malang itu dengan nama. Orang itu berkata: “Engkau mempunyai keyakinan kepadaku, oleh karena itu Allah akan menyelamatkan engkau.” Ketika Yohanes yang sudah sekarat bertanya kepada ‘orang asing’ itu siapakah gerangan dirinya, maka dia menjawab dia adalah Santo Fransiskus. Orang itu langsung membuka perban-perban yang menutupi luka-luka Yohanes, kemudian mengurapi semua luka-luka dengan minyak. Begitu Yohanes merasakan sentuhan tangan-tangan suci yang memperoleh kuasa penyembuhan dari stigmata Juruselamat kita, maka daging/badannya pun diperbaharui. Nanah menghilang dan luka-lukanya menutup dan kesehatannya pun pulih sepenuhnya. Lalu orang kudus itu pun lenyap tanpa bekas.
Sadar bahwa dirinya telah disembuhkan, Yohanes berteriak memanggil istrinya, kemudian berseru memuji-muji Allah dan Santo Fransiskus dengan penuh sukacita. Mendengar teriakan Yohanes, istrinya berlari-lari menuju kamar. Istrinya berpikir bahwa riwayat Yohanes akan tamat dan akan dikubur pada keesokan harinya. Oleh karena itu ketika dia melihat suaminya sudah bisa berdiri dan sedang berseru-seru memuji-muji Allah dan Santo Fransiskus, maka dia pun menjadi kaget setengah mati. Lalu sang istri berteriak sekeras-kerasnya sehingga mengagetkan para tetangga. Ketika anggota-anggota keluarganya yang lain sudah tiba di rumah Yohanes, mereka berusaha agar Yohanes kembali ke tempat tidurnya karena mereka pikir orang ini sudah menjadi gila. Yohanes tidak mau menuruti mereka dan dia mencoba menunjukkan bahwa luka-lukanya telah sembuh semua. Melihat itu, mereka juga menjadi kaget dan terkesima, merasakan diri mereka seakan-akan sedang berada dalam alam khayalan. Baru beberapa jam sebelumnya mereka melihat si Yohanes sudah seperti mayat hidup dan sekarang ……? Yohanes berkata kepada mereka: “Janganlah takut. Jangan berpikir bahwa anda sekalian sedang berada dalam alam khayalan. Santo Fransiskus baru saja meninggalkan aku beberapa saat lalu. Dialah yang menyembuhkan semua luka-lukaku dengan sentuhan tangan-tangannya yang suci.” Kabar tentang mukjizat itu pun tersebar luas dengan cepat. Seluruh penduduk datang untuk melihat dengan mata sendiri apa yang terjadi. Ketika mereka melihat mukjizat yang telah dikerjakan oleh stigmata Santo Fransiskus itu, mereka pun dipenuhi sukacita dan rasa kagum, kemudian dengan suara lantang memuji-muji sang pembawa-salib Kristus (catatan: maksudnya Santo Fransiskus).
Fransiskus membawa stigmata Kristus yang wafat bagi kita dalam kebaikan-Nya dan kemudian secara ajaib bangkit lagi, dan oleh kuasa luka-luka-Nya (bilur-bilur-Nya) menyembuhkan bangsa manusia, yang telah terluka dan ditinggal setengah mati. Oleh karena itu benarlah apabila Fransikus yang mati terhadap dunia ini dan hidup dengan Kristus harus menyembuhkan seseorang yang terluka dengan menampakkan diri secara ajaib dan menyentuhnya dengan tangan-tangannya.
Cilandak, 22 April 2010
Diterjemahkan secara bebas oleh Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
Sumber: S. Bonaventura, LegMaj (terjemahan bahasa Inggris dalam Omnibus), Major Life [Part II] SOME OF THE MIRACLES WHICH TOOK PLACE AFTER ST. FRANCES’ DEATH, I:5, Omnibus, hal. 750-752.
No comments:
Post a Comment