Renungan Katolik "Bahasa Kasih"
Minggu, 30 Agustus 2015
Ul 4:1-2,6-8
Mzm 15:2-5
Yak 1:17-18,21b-22,27
Mrk 7:1-8,14-15,21-23
KENAJISAN BUKAN DARI MAKANAN
Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.
- Mat 7:14-15; 21-23
Pada suatu waktu, saya makan bersama teman-teman disebuah food court disalah satu lokasi diJakarta yang cukup lengkap ragam menu makanannya. Kami berkumpul dari berbagai latar belakang suku dan agama, sehingga selera makan pun berbeda-beda.
Dalam memesan makanan, ada yang tidak memesan menu tertentu karena diharamkan oleh agamanya. Ada larangan untuk menkonsumsi makanan tertentu dan dapat menimbulkan dosa atau celaka bagi mereka yang memakannya. Ada juga teman yang hanya memesan menu sayuran karena tujuan kesehatan dan lingkungan hidup.
Apapun tujuannya, dalam hidup umat kristiani sejati, Yesus mengajak kita untuk lebih memperhatikan sikap dan perilaku kita terhadap sesama dan ibadah kita yang sungguh-sungguh memuliakan Allah tanpa "topeng".
Yesus mengajarkan bahwa apa yang menjadi perintah Allah adalah mengenai hukum cinta kasih, bukan berpedoman pada hidup menurut adat istiadat nenek moyang. Yang menjadi tolak ukur bukan dari makanan yang masuk kedalam tubuh kita, namun dari segala tindakan kasih dari hati kita. Karena segala sesuatu yang jahat bukanlah dari makanan "haram yang kita makan, tetapi yang berasal dari hati kita masing-masing. (Md)
Bagaimana cara saya menjaga hati untuk tidak berbuat yang jahat?
Fresh Juice 30-8-15
Mrk. 7:1-8,14-15,21-23
Tema : Menjadi Pelaku Firman
Rm. Siprianus Smakur Tukan, SSCC
Tangerang
http://bit.ly/FJ300815
No comments:
Post a Comment