Renungan Katolik "Bahasa Kasih"
Sabtu, 19 September 2015
1Tim 6:13-16
Mzm 100:2-5
Luk 8:4-15
MENDENGAR
Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar! - Luk 8:8
Kemarin saya baru saja mengikuti sebuah seminar yang berlangsung hampir satu hari penuh. Karena topiknya menarik, peserta seminarpun sangat banyak. Ruangan aula yang disiapkan hampir penuh oleh orang dari berbagai usia yang datang dari berbagai pelosok kota.
Sepanjang mengikuti sesi dalam seminar tersebut, satu hal yang tak luput dari perhatian saya adalah adanya orang-orang yang ternyata mengalami kesulitan untuk mendengarkan. Ada seorang ibu yang duduk persis di belakang saya, selalu memberi komentar setiap pembicara selesai berbicara. Seorang anak muda di depan sayapun tetap sibuk mengoceh lewat gadget yang tak pernah lepas dari tangannya. Ada lagi orang-orang di barisa lain yang sibuk berbisik seolah tak mau kalah dengan pembicara di depan.
Kesimpulan saya, mendengarkan itu butuh usaha. Juga pengendalian diri. Kita tidak akan bisa mendengarkan dengan baik jika kita tidak mengusahakan untuk berfokus dan mengendalikan diri untuk berdiam diri. Ketika kita tidak mendengarkan dengan baik, kita akan miss (kehilangan) apa yang seharusnya kita dengar.
Teman, dalam relasi kita dengan Tuhan, apakah kita sudah sungguh-sungguh belajar untuk mendengarkan-Nya? Ataukah kita yang selalu sibuk berceloteh tanpa menghiraukan suara Tuhan yang berbicara kepada kita? Jika kita tidak mendengarkan suara-Nya, apakah kita tahu apa yang harus kita lakukan dalam hidup kita? Bagaimana kita bisa mengatakan kita ingin melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam kita? (Jc)
Apakah saya seorang pendengar yang baik bagi Tuhan?
Fresh Juice 19-9-15
Luk. 8:4-15.
Tema : Kita Terima Benih, Bukan Buah
Sandy Kusuma
Denpasar - Bali
http://bit.ly/FJ190915
No comments:
Post a Comment