Renungan Katolik "Bahasa Kasih"
Minggu, 13 September 2015
Yes 50:5-9a
Mzm 116:1-6,8-9
Yak 2:14-18
Mrk 8:27-35
PELANGI DI BALIK HUJAN
Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
- Mrk 8:34
Mengikuti Tuhan jelas bukan perkara mudah. Namun tetap saja kita sering mengharapkan perlakukan istimewa dengan menjadi Anak Tuhan. Hal ini akan terlihat di saat kita menghadapi masalah, ketika kita bertanya, “Tuhan, di manakah Engkau? Mengapa aku yang sudah setia kepada-Mu masih saja harus mengalami hal seperti ini?” Tak jarang pada akhirnya kita menyalahkan Tuhan dan menyebut-Nya tidak adil.
Padahal, ketika kita semakin dekat dengan Tuhan, kita dituntut untuk memikul salib kita sendiri. Tuhan selalu ada di samping kita, namun bukan berarti Dia akan selalu menggendong kita melewati semua badai kehidupan. Ada kalanya Dia membiarkan kita berusaha berjalan dengan kedua kaki kita sendiri sambil memikul salib kita. Jangan salah, Dia tidak mengabaikan kita, tapi Dia ingin kita belajar untuk menjadi lebih dewasa.
Ketika kita masih anak-anak, kita belum bisa makan sendiri sehingga membutuhkan orang dewasa untuk menyuapi kita. Namun di saat kita sudah dewasa, tentu kita tidak bisa lagi mengharapkan disuapi terus-menerus bukan? Hidup memang tidak selalu dihiasi pelangi, namun seorang dewasa akan mampu melihat pelangi di balik hujan yang deras. Dia akan tetap mampu bersukacita meskipun harus memikul salib yang berat. Itulah yang Yesus tantang dari kita anak-anak-Nya. (Hd)
Hal apa yang tetap dapat membuat saya tetap bersukacita dalam tantangan hidup hari ini?
Fresh Juice 13-9-15
Mrk. 8:27-35
Tema : Mencari Sang Kebenaran Sejati
Pastor Pionius Hendi, OFM Kapusin
Brisbane - Australia
http://bit.ly/FJ130915
No comments:
Post a Comment