MENGATAKAN “YA” KEPADA KEHENDAK ALLAH - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, September 21, 2015

MENGATAKAN “YA” KEPADA KEHENDAK ALLAH

PARA SUSTER FMM BERSAMA RELAWAN
 MELAYANI PARA KORBAN LETUSAN G. KELUD
(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXV – Selasa, 22 September 2015)

OFMCap.: Peringatan S. Ignatius dari Santhi, Imam 

Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mendekati Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya, “Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka, “Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” (Luk 8:19-21) 

Bacaan Pertama: Ezr 6:7-8,12b,14-20; Mazmur Tanggapan: Mzm 122:1-5

“Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya” (Luk 8:21).

Itulah jawaban Yesus ketika Dia mendengar bahwa ibu-Nya dan para anggota keluarga-Nya yang lain mencoba untuk datang kepada-Nya melalui kerumunan orang banyak. Pada awalnya kita dapat memperoleh kesan bahwa kata-kata Yesus itu “keras” dan bernada “merendahkan”, Namun Yesus sama sekali tidak bermaksud untuk merendahkan ikatan kekeluargaan-Nya atau mengkritisi ibunda-Nya. Pada kenyataannya, Yesus memuji Maria tidak hanya sebagai ibu yang melahirkan-Nya, melainkan juga sebagai seseorang yang sungguh-sungguh telah mendengarkan sabda Allah dan melakukan kehendak-Nya.

Ketika Maria memberikan fiat-Nya atau mengatakan “ya” kepada kehendak Allah untuk mengandung Yesus dalam rahimnya, maka sang Sabda menjadi daging dari segala unsur biologis dirinya. Yesus mengambil segala hal-ikhwal genetika dan bentuk seorang manusia dari Maria. Dalam penampilan-Nya, mungkin saja bahwa Yesus mempunyai sepasang mata seperti ibunda-Nya. Akan tetapi, dengan menunjuk kepada iman dan ketaatan Maria, Yesus membuat jelas bahwa keterkaitan Maria yang bersifat fundamental dengan diri-Nya bukanlah hal yang bersifat biologis, melainkan spiritual. Hal tersebut datang ketika Maria mendengarkan sabda Allah dan melaksanakannya. Seperti yang dikatakan oleh Santo Augustinus, “Maria lebih diberkati karena dia merangkul iman dalam Kristus daripada karena dia mengandung daging Kristus.”

Fiat Maria, “Jadilah padaku menurut perkataanmu” (Luk 1:38), bukanlah merupakan “ya”-nya untuk sekali saja. Ketaatannya kepada Allah dilakukannya berulang kali sepanjang hidupnya; berangkat untuk mengunjungi saudaranya Elisabet (Luk 1:39-56); mengikuti Yusuf untuk mengungsi ke Mesir (Mat 2:13 dsj.), membiarkan Puteranya yang masih berumur 12 tahun bebas melakukan tugas di rumah Bapa-Nya (Luk 2:49). “Ya” dari Maria yang tanpa syarat itu diulang lagi dalam keheningan tanpa suara ketika dia berdiri di dekat salib Puteranya (Yoh 19:25-27). Ketaatannya terhadap kehendak Allah yang sudah dibuktikannya selama bertahun-tahun akan mempersiapkan dirinya untuk menaruh kepercayaan kepada Allah tanpa tanya-tanya.

Tidak ada seorang pun dari kita dapat dipersatukan dengan Yesus dengan cara seperti Maria di mana Maria adalah ibu-Nya secara biologis. Namun kita masing-masing dapat – seperti Maria – merangkul Yesus melalui iman. Melalui ketaatan kita kepada sabda-Nya, kita pun dapat secara akrab dipersatukan dengan Yesus sebagai anggota keluarga-Nya. Oleh karena itu marilah kita menanggapi secara positif panggilan Bapa surgawi bagi kita masing-masing – apa pun panggilan-Nya itu – dan bersama Bunda Maria kita berkata, “Jadilah padaku menurut perkataan-Mu”. Selagi kita melakukannya, Allah akan memberkati kita dengan keberanian dan berbagai sumber daya yang kita butuhkan untuk melaksanakan misi kita yang adalah Misi-Nya.

DOA: Tuhan Yesus, jadikanlah aku seorang anggota yang sejati dari keluarga-Mu. Tolonglah diriku – seperti Maria – untuk percaya dan merangkul sabda-Mu. Tolonglah aku untuk mau dan mampu mengatakan “ya” terhadap segala sesuatu yang Kauminta dari diriku. Amin.

Catatan: Untuk mendalami bacaan Injil hari ini (Luk 8:19-21), bacalah tulisan yang berjudul “MENDENGARKAN FIRMAN ALLAH DAN MELAKUKANNYA” (bacaan tanggal 22-9-15) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 15-09 BACAAN HARIAN SEPTEMBER 2015. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 23-9-14 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak, 19 September 2015 [Peringatan S. Fransiskus Maria dari Comporosso, Biarawan] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages