Gerakan Fransiskan dalam Gereja Anglikan - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, July 24, 2014

Gerakan Fransiskan dalam Gereja Anglikan

Ordo Pertama (OFM)
Pendahuluan:

Sudah sejak novis saya mendengar dari magister saya (Pater Cletus Groenen OFM, almarhum) bahwa gerakan Fransiskan juga menarik banyak orang di kalangan Gereja Anglikan. Karena keingin-tahuan saya, saya meluncur di internet, dan apa yang kutemukan sungguh membuat saya berdecak kagum. Sungguh sebuah fenomena! Ada Ordo Pertama, Kedua (Klaris) dan Ketiga. Dan beranggotakan banyak sekali orang. Mirip-mirip dengan apa yang terjadi di Gereja Katolik Roma.

Berikut ini akan saya bagikan kepada khalayak pembaca temuan saya yang membuat saya kagum itu.

Yang disebut Ordo-ordo Fransiskan adalah Ordo-ordo religius yang mengikuti Anggaran Dasar yang disusun oleh Fransiskus Asisi dan Klara dari Asisi. Selain di Gereja Katolik Roma, terdapat juga Ordo-ordo Fransiskan di kalangan Gereja Anglikan dan Gereja Lutheran. Bahkan ada beberapa Ordo Fransiskan yang bersifat ekumenis atau bahkan non-denominasional. Ada juga Ordo-ordo Fransiskan di kalangan Anglikan yang mengikuti anggaran dasar lain (yang tidak berasal dari Fransiskus Asisi).

Society of St. Francis (SSF) atau Persekutuan St.Fransiskus

Ungkapan utama dari gerakan hidup fransiskan dalam Komunitas Anglikan adalah Society of St. Francis, yang disingkat SSF (Persekutuan St. Fransiskus). SSF ini diakui sepenuhnya sebagai bagian dari komunitas atau Gereja Anglikan, dan memiliki sekitar 3000 orang anggota, yang berasal dari segala macam cabang-cabangnya: SSF itu sendiri yang merupakan Saudara-saudara dari Ordo Pertama, Para Saudari (Suster) dari Ordo Pertama (Community of St. Francis, CSF), Para Saudari dari Ordo Ke Dua (Community of St. Clare, OSC), Para Saudara dan Saudari dari Ordo ke Tiga (The Third Order of St. Francis, TSSF).

Mereka pun mengakui bahwa Fransiskus itu pendiri gerakan Fransiskan, dan telah menulis Anggaran Dasar yang berbeda bagi ketiga Ordonya. Ordo Pertama yang adalah saudara-saudara pengemis, yang memeluk kemiskinan sebagai anugerah dari Tuhan, menghayati hidup bersama dalam komunitas di dunia ini dan melayani orang-orang miskin. Ordo yang ke dua adalah sebuah komunitas serupa yang terdiri atas para saudari yang menjalankan hidup dalam kehidupan tertutup, dalam doa dan kontemplasi. Ordo ke Tiga terdiri atas saudara-saudara dan saudari-saudari yang tidak hidup dalam komunitas, juga tidak di bawah kaul kebiaraan yang penuh, tetapi sejauh menjanjikan kaul sederhana dan menjalani Anggaran Dasar dalam hidup di dunia ramai. Dalam lingkup Anglikan ke tiga Ordo tersebut tetap hidup berdampingan sebagai bagian dari keluarga Fransiskan. Hal serupa terdapat juga dalam denominasi-denominasi Kristen lainnya. Fransiskus juga menulis sebuah Anggaran Dasar (Peraturan Hidup) bagi mereka yang ingin menjalani hidup kontemplatif (dalam gaya Ordo ke Dua), tetapi hidup sendirian sebagai petapa Kristen (hermit).

Ordo Pertama: Society of St. Francis (SSF) dan Community of St. Francis (CSF)
Dalam kalangan Gereja Anglikan, Fransiskan Ordo Pertama ini hidup dalam komunitas yang terikat oleh kaul-kaul tradisional, yakni kemiskinan, kemurnian dan ketaatan. Mereka yang pria dikenal sebagai Society of St. Francis atau SSF. Karena itu para Saudara itu pun menerakan singkatan ‘SSF’ ini di belakang nama mereka. Persis sama dengan di kalangan Gereja Katolik, para Saudara Dina menerakan OFM di belakang nama mereka. Sedangkan para anggota wanita dari Ordo Pertama tergabung dalam Community of St. Francis, disingkat CSF dan mereka ini juga menerakan singkatan CSF di belakang nama mereka. Ordo Pertama wanita inilah yang tidak terdapat dalam gerakan Fransiskan dalam Gereja Katolik. Para Saudara dan Saudari dari Ordo pertama ini tersebar di seluruh dunia. Mereka juga terbagi-bagi dalam provinsi-provinsi dan seluruh anggotanya berjumlah sekitar 200 orang.

Ordo ke Dua: Community of St. Clare
Para Fransiskan dari ‘Ordo Ke Dua’ hidup dalam komunitas yang tertutup, dan menjanjikan kaul tradisional yang sama, tetapi mengikuti Anggaran Dasar Fransiskus yang disesuaikan supaya mencerminkan suatu gaya hidup yang lebih kontemplatif. Saudari-saudari ataupun suster-suster dari Ordo ke Dua ini seringkali dikenal sebagai ‘Klaris yang Miskin’ (Poor Clares). Sebenarnya mereka itu lebih tepat bila dikenal sebagai Ordo St. Klara atau Komunitas St. Klara (Community of St. Clare). Para suster itu pun menerakan ‘OSC’ di belakang nama mereka. Dalam keluarga Fransiskan (Anglikan) mereka merupakan kelompok yang terkecil, dan di Inggeris sekarang ini hanya terdapat di Biara St. Maria (St. Mary’s Convent), Freeland, Oxfordshire. Para suster itu yakin, bahwa gaya hidup mereka yang ‘tertutup’ itu bukanlah berarti bahwa mereka itu ‘menutup diri’, tetapi untuk lebih memberikan kesempatan bagi hidup dan bekerja bersama di satu tempat dalam ikatan komunitas yang nyata. Dahulu ada juga biara ke dua di New York, yang dibuka pada tahun 1922, namun dengan meninggalnya suster terakhir pada 2003, tutuplah biara dari Poor Clares of Reparation and Adoration (OSC) ini.

Ordo ke Tiga
Para Fransiskan Anglikan dari ‘Ordo ke Tiga’ menjalani hidup komunitas yang tersebar. Mereka bertemu secara teratur untuk bersama-sama berdoa, belajar dan menjalin paguyuban, namun mereka tetap hidup sendiri-sendiri, dan yang lain menjadi bagian dari sebuah keluarga biasa. Anggota-anggotanya, wanita dan pria, ada yang menikah, ada yang tetap membujang. Mereka tidak menjanjikan ketiga kaul tradisional kemiskinan, kemurnian dan ketaatan. Namun mereka sungguh mengucapkan janji yang mengikat, dan hidup seturut Anggaran Dasar yang berlandaskan pada Anggaran Dasar bagi Ordo Ketiga yang asli dari Fransiskus.

Ordo-ordo Fransiskan yang lain

Sementara SSF atau ‘the Society of St. Francis’ (Ordo Pertama, ke Dua dan ke Tiga), yang tersebar di seluruh dunia, secara luas diakui sebagai cabang utama dari Fransiskanisme di dalam Gereja Anglikan, masih ada Ordo-ordo religius lain yang mengikuti Anggaran Dasar Fransiskan dan menghayati hidup Fransiskan. Mereka itu secara resmi diakui sebagai bagian dari komunitas Gereja Anglikan. Mereka itu adalah:

Ordo Pertama
‘The Korean Franciscan Brotherhood’ (KFB) adalah komunitas Ordo Pertama pria yang masih dalam pembentukan di Korea dan memperoleh pendampingan dari the Society of St. Francis. Seorang saudara SSF memimpin saudara-saudara KFB semenjak berdirinya pada 1994. Berkat kesepakatan yang dicapai pada tahun 2001, SSF itu akan terus mendukung KFB sampai mencapai kemandiriannya yang penuh sebagai sebuah Ordo. Para saudara itu mendirikan rumah-rumah persaudaraan dan sebuah pusat retret.

Di Korea, para suster dari SSF (the Sisters of St. Francis) merupakan komunitas Suster-suster Ordo Pertama yang hidup di sebuah biara di Cheongwongun. Mereka terlibat dalam kerja komunitas dan kerja paroki dalam lingkup Gereja Anglikan di Korea.

‘the Order of St. Francis’ (OSF) adalah sebuah komunitas pria yang tersebar secara internasional. Yang unik di antara Ordo Pertama Fransiskan ini adalah bahwa mereka yang menikah pun dapat diterima sebagai anggotanya. Hal ini mengharuskan adanya perubahan pada kaul-kaul yang tradisional itu, khususnya kaul kemurnian dan kemiskinan. Kaul-kaul itu masih tetap dijanjikan, namun dengan penafsiran yang lebih luas.

‘The Society of the Franciscan Servants of Jesus and Mary’ (FSJM) adalah komunitas para wanita yang didirikan pada 1995 dan hidup dalam sebuah biara di Posbury di Devon. Para saudari itu menerima tamu yang mau mengadakan retret. Mereka pun mempunyai pondok-pondok retret kecil yang dapat menampung tamu-tamu. Jumlah komunitas itu kecil saja dan meninggalkan banyak sifat-sifatnya sebagai komunitas aktif.

‘The Daughters of St. Francis’ adalah komunitas wanita-wanita yang mengikuti Anggaran Dasar Fransiskus di Korea.

‘The Order of St. Elizabeth of Hungary’ adalah eksperimen dalam hidup Ordo Pertama Fransiskan bagi para wanita. Ordo ini didirikan selama Perang Dunia Pertama, dan dinamakan seturut seorang wanita Fransiskan yang unggul: Elizabet dari Thuringia, Hongaria. Semula telah berkembang pesat di Inggris dan Australia, namun mereka dengan cepat menurun semenjak 1980an dan ditutup pada tahun 1990an.

Ordo Ke Dua yang lain (dan para Petapa)
‘The Little Brothers of Francis’ (LBF) adalah sebuah komunitas kecil di Australia dari orang-orang pria Australia, dari saudara-saudara Ordo Pertama (SSF), yang merasa diri dipanggil untuk menjalani suatu hidup yang lebih pribadi dan lebih kontemplatif. Mereka hidup seturut Peraturan dalam Hidup Pertapaan dari Fransiskus. Dengan demikian mereka memberikan dimensi yang lebih luas kepada keluarga Fransiskan dalam Gereja Anglikan.

‘The Little Sisters of Saint Clare’ (LSSC) adalah ungkapan yang masih segar dari Anggaran Dasar Ordo Kedua, yang didirikan pada 2002. Para saudari itu mengenakan jubah tradisional dan menjalani hidup kontemplatif, namun saat ini mereka hidup sebagai sebuah komunitas yang terpencar-pencar (kendati dengan pertemuan kapitel yang teratur), sambil mengumpulkan dana untuk membangun sebuah gedung biara yang nyata.

‘The Society of Our Lady of the Isles’ (SOLI) adalah sebuah komunitas kontemplatif yang hidup di Fetlar, sebuah pulau di Shetland, Skotlandia. Mereka hidup seturut peraturan yang merupakan campuran dari Anggaran Dasar Fransiskan untuk Ordo Kedua dan Anggaran Dasar Sistersian. Para saudari yang menjalani masa persiapan dan pendidikan hidup dalam komunitas tertutup, sedangkan para saudari yang sudah berprofesi penuh hidup sendiri-sendiri secara terpisah, sambil pada waktu-waktu yang sudah ditentukan, juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan komunitas.

Ordo ke Tiga
‘The Company of Jesus’ adalah sebuah Ordo yang di luar kebiasaan karena dua hal. Yang pertama, Ordo ini merupakan campuran bebas dari Anggaran Dasar Fransiskan dan Benediktin dan terbentuklah sebuah komunitas ‘hibrida’. Yang ke dua: kendati termasuk gerakan Ordo ke Tiga, Ordo ini memiliki banyak sifat dan ciri dari Ordo Pertama. Anggota-anggotanya menghabiskan sebagian besar waktu mereka dalam komunitas, mengenakan jubah tradisional dan Ordo ini mempertahankan sebuah biara tempat tinggal (Livingstone Monastery di Virginia) di mana para anggota itu dapat menjalankan hidup monastik, kendati status mereka adalah Ordo ke Tiga.

Penutup

Sebagaimana nampak dalam foto-foto terlampir, gaya jubah mereka pun persis sama dengan jubah para Saudara Dina OFM dari Gereja Katolik Roma. Sewaktu saya untuk pertama kalinya melihat foto para Saudara Fransiskan Anglikan di Korea, saya sunguh tidak percaya. Untuk memastikan bahwa mereka itu bukan anggota OFM kita, saya mencari nama-nama mereka satu per satu dalam SCHEMATISMUS yang merupakan buku resmi daftar anggota-anggota OFM kita di seantero jagad. Ternyata tidak ada. Jadi mereka sungguh Fransiskan Anglikan di Korea.

Fransiskan Anglikan Korea menerbitkan majalah bernama FRIARY NOTES. Sedangkan para Fransiskan Anglikan di Autearoa, New Zealand (Selandia Baru), menerbitkan majalah yang bernama FRANCISCAN ANGELS. Dari Friary Notes saya berhasil mengunduh terbitan bulan Februari 2010 dan Franciscan Angels terbitan bulan Januari 2010. Sewaktu saya membaca dan melihat-lihat foto-foto dalam kedua majalah itu, saya merasa seakan-akan membaca terbitan saudara-saudara dina kita saja dan nyaris tak terasa bahwa mereka adalah para Fransiskan Anglikan. Istilah-istilahnya pun persis sama.

Berikut ini saya sertakan lima buah foto dari kedua majalah tersebut beserta keterangannya. Saya sengaja mengutip apa adanya dalam bahasa Inggris, supaya para pembaca bisa sedikit merasakan apa yang saya rasakan tadi. Di samping itu masih ada lima buah foto dari persaudaraan Fransiskan Anglikan di Amerika Serikat. Kita merasa di rumah sendiri…. Bukankah itu sesuatu yang sangat indah?
Akhirnya, marilah kita bersyukur kepada Tuhan dan memperkuat panggilan Fransiskan kita, karena ternyata gaya mengikuti Yesus Kristus yang diperkenalkan oleh Bapa Kita Fransiskus sungguh sedemikian jitu dan mengena, menembus segala macam tembok-tembok yang memisahkan (kelompok) manusia yang satu dari (kelompok) manusia yang lain. Gerakan Fransiskan tidak hanya laku di dalam Gereja Katolik, tetapi juga dalam Gereja Anglikan, (dan Lutheran!). Bahkan mereka yang tak mengenal Allah pun mengagumi Bapa Fransiskus.

Hanya saja masih ada satu hal yang menggantung di kepala saya: Fransiskus sedemikian teguh menekankan kesatuan para pengikutnya dengan Gereja Roma yang dipimpin oleh Sri Paus. Padahal Gereja Anglikan tidak mengakui semua hal itu. Bagaimana dengan para Fransiskan Anglikan itu? Di internet belum saya temukan jawabannya, mungkin harus ditanyakan langsung kepada saudara-saudara kita itu. Tetapi website www.francis.or.kr tidak dapat saya akses. Sedangkan www.franciscan.org.nz dan www.osffranciscans.com sungguh mengantar kita ke sebuah dunia baru dalam gerakan Fransiskanisme di kalangan Gereja Anglikan. Pembaca yang berminat dipersilahkan langsung meluncur ke sana. Selamat berselancar!

Depok, 23 Mei 2014
Alfons S. Suhardi, OFM.
(Sumber: Wikipedia, the free encyclopedia) from: http://ofm.or.id/gerakan-fransiskan-dalam-gereja-anglikan/

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages