(Bacaan Injil Misa, Peringatan S. Agata, Perawan-Martir – Rabu, 5 Februari 2014)
YESUS MENGAJAR DI SINAGOGA
Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan banyak orang takjub mendengar-Nya dan berkata, “Dari mana diperoleh-Nya hal-hal itu? Hikmat apakah yang diberikan kepada-Nya? Bagaimanakah mukjizat-mukjizat yang demikian dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada di sini bersama kita?” Lalu mereka menolak Dia. Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya. Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya di atas mereka. Ia merasa heran karena mereka tidak percaya. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar(Mrk 6:1-6)
Bacaan Pertama: 2Sam 24:2,9-17; Mazmur Tanggapan: Mzm 32:1-2,5-7
Setelah mewartakan Kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan serta membuat banyak mukjizat di bagian-bagian lain dari Galilea, pada suatu hari Sabat Yesus bersama para murid-Nya kembali ke kampung halaman-Nya di kota kecil Nazaret. Yesus mengajar di sinagoga di sana, dan langsung saja orang banyak – para penduduk kota Nazaret – menjadi takjub mendengar khotbah-Nya. Mereka tahu bahwa Yesus adalah anak laki-laki dari Yusuf si tukang kayu, dan Dia sendiri telah menjalani praktek sebagai tukang kayu juga untuk beberapa tahun lamanya sejak kematian Yusuf. Sekarang, mendengar Yesus berbicara begitu baik dalam sinagoga sungguh merupakan suatu kejutan. Mereka juga telah mendengar bagaimana Yesus melakukan banyak penyembuhan dan mukjizat lainnya di kota-kota lain.
Namun orang-orang itu bersikap skeptis, Ada sesuatu yang sangat aneh tentang semua ini, barangkali itulah yang ada dalam pikiran mereka. Apabila Yesus begitu luarbiasa, bagaimana kita belum pernah melihat adanya mukjizat di Nazaret ini? Bukankah kita – sama-sama penduduk Nazaret dan anggota keluarga-Nya sendiri – yang seharusnya pertama-tama menikmati karya-karya kebaikan-Nya, jika Dia sungguh memiliki kuat-kuasa sedemikian?
YESUS MENGAJAR - DALAM SINAGOGA DI NAZARET
Yesus menjawab keraguan dan sikap skeptis orang banyak itu: “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya” (Mrk 6:4). Alasan untuk ini sederhana saja. Diperlukan satu hal, yaitu iman, untuk menghormati seorang nabi. Dibutuhkan iman untuk dapat memperoleh kebaikan dari Yang Ilahi secara istimewa seperti kesembuhan lewat mukjizat. Kita melihat hal “iman” ini praktis dalam setiap cerita Injil tentang kesembuhan lewat mukjizat: “Imanmu telah menyembuhkan engkau” (lihat misalnya Mrk 5:34; 10:52).
Injil mencatat bahwa Yesus tidak dapat mengadakan satu mukjizat pun kota Nazaret, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya di atas mereka. Ia merasa heran karena mereka tidak percaya, artinya tidak mempunyai iman (lihat Mrk 6:5-6a).
Demikian pula halnya dewasa ini. Doa-doa seringkali tidak dijawab oleh Allah karena ketiadaan iman dan rasa percaya (trust) sang pendoa. Jikalau kita sungguh berdoa dengan iman, rasa percaya, kepercayaan (confidence) pada Allah, maka doa-doa kita akan dijawab. Memang benar bahwa jawaban Allah tidak selalu tepat seperti yang kita harap-harapkan. Namun apabila kita adalah umat Kristiani yang sungguh berdoa dengan iman, maka kita tidaklah susah bagi kita untuk melihat betapa setia Allah itu dalam mendengar doa-doa kita dan membuat banyak mukjizat dan tanda heran dalam kehidupan kita.
DOA: Bapa surgawi, Engkau adalah Allah Yang Mahakuasa, Mahakudus, Mahatinggi dan Mahaluhur, Engkaulah segala kebaikan, paling baik, seluruhnya baik, hanya Engkau sendiri yang baik. Dengarlah doa-doa kami karena kami menaruh kepercayaan kepada-Mu sepenuh-penuhnya. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mrk 6:1-6), bacalah tulisan dengan judul “YESUS DITOLAK DI NAZARET” (bacaan untuk tanggal 1-2-12), dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 12-02 PERMENUNGAN ALKITABIAH FEBRUARI 2012.
Cilandak, 1 Februari 2014
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
No comments:
Post a Comment