Ilmuwan terkenal Stephen Hawking diberitakan percaya kepada Yesus Kristus sebelum meninggal dunia. Menurut berita yang dikutip dari Catholic Online media, Stephen meminta bertemu Paus Fransiskus di Vatikan. Dalam pertemuan itu hanya satu pernyataan yakni ia menyatakan percaya pada Yesus Kristus.
“Sebelum meninggal dunia, Stiph Hawkins yang tidak mempercayai Tuhan meminta bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan. ‘Sekarang saya percaya’ adalah satu-satunya pernyataan yang diucapkan setelah Paus Fransiskus memberkatinya,” tulis Catholic Online Media yang dikutip, Rabu (14/03/2018).
Stephen Hawking yang mengaku tidak percaya pada Tuhan atau seorang Ateis adalah seorang anggota kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Vatikan. Akademi ini dibentuk dengan tujuan melakukan dialog antara ilmu pengetahuan dan iman.
Akademi ini didirikan oleh Paus Pius IX pada 1847. “Kami berduka karena kepergian anggota kehormatan kami seorang ilmuwan yang luar biasa Stephen#Hawking yang telah banyak jasanya bagi akademi ini,” tulis pernyataan akademi dalam akun twitter.
Stephen Hawking sejak lama terlibat dalam Akademi Ilmu Pengetahuan Vatikan. ”Dia mengatakan kepada Paus pada saat pertemuan bahwa ia ingin memajukan hubungan erat antara iman dan sains. Kami berdoa kepada Tuhan untuk menyambutnya dalam kemuliaan abadi,” tulis akun twitter akademi.
Akun twitter observatorium Vatikan @SpecolaVaticana juga menyatakan duka cita yang mendalam kepada keluarga Hawking.
“Kami berterima kasih atas kontribusinya yang luar biasa dalam perkembangan ilmu pengetahuan yakni sumbangannya pada kosmologi quantum dan keberaniannya dalam menghadapi penyakit,” tulis akun twitter Observatorium Vatikan.
Stephen Hawking meninggal dunia pada 14 Maret 2018 pada usia 76 tahun.
Kardinal Vincent Nichols dalam akun twitternya menulis, “Kami berterima kasih pada Stephen Hawking atas kontribusi yang luar biasa pada ilmu pengetahuan. Sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Vatikan ia akan dirindukan dan selalu dikenang.”
Paus Paulus VI mengangkat Stephen Hawking menjadi anggota kehormatan Akademi Kepausan pada 1986. Anggota Akademi Kepausan dipilih berdasarkan reputasi akedemis dan keahlian dalam ilmu pengetahuan. Anggota Akademi Kepausan tidak dipilih berdasarkan agama.
Paus Paulus VI adalah paus pertama dari empat paus yang pernah bertemu Stephen Hawking. Vatikan memberikan penghargaan berupa mendali emas Pius XI pada tahun 1975 pada saat Hawking berumur 33 tahun. Ia diberikan penghargaan atas karya besarnya dan sumbangannya terhadap risetnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bagi umat manusia.
Hawking sering bertemu dengan Paus Fransiskus dalam rangka menyampaikan presentasinya tentang “Awal Mula Alam Semesta” dalam pertemuan Akademi Ilmu Pengetahuan Vatikan pada 2016.
Pada 2010 Hawking dalam acara di CNN “Talkshow Larry King” beradu pandangan dengan seorang pastor Jesuit Robert Spitzer yang juga merupakan filosof dan teolog. Keduanya berdiskusi tentang keberadaan Tuhan pada awal terbentuknya alam semesta.
Astronom Vatikan, seorang pastor Jesuit, Guy Consolmagno yang juga belajar fisika dan filsafat kepada Kantor Berita Katolik pada 2010 menyatakan “Tuhan yang tidak dipercaya Stephen Hawking adalah Tuhan yang juga tidak saya percayai”.
“Tuhan bukanlah sebuah kekuatan lain di alam semesta, di luar gravitasi dan energi. Tuhan adalah alasan keberadaan eksistensi itu sendiri. Tuhan adalah alasan kenapa ruang dan waktu serta hukum-hukum alam hadir sebagai energi yang bekerja seperti yang dikatakan oleh Stepehen Hawking,” kata pastor Guy Consolgamo.
No comments:
Post a Comment