Injil telah menyatakan pada zaman ini di mana bangsa-bangsa akan saling berperang, pemberontakan ada di mana-mana, nabi-nabi palsu yang mengaku utusan Tuhan bermunculan, banyak orang meramal hari kiamat, pembunuhan, pencabulan, terorisme dan lain-lain. Belum lagi di tambah dengan bencana alam, banjir, gempa bumi, longsor, baik itu dari alam maupun bencana buatan tangan manusia. Bumi sudah semakin tenggelam dalam gelap, koruptor di mana-mana, istri membunuh suami dan sebaliknya, anak melawan orang tua, saudara saling membenci, cahaya kasih di dunia ini semakin padam. Orang telah melupakan perdamaian, banyak yang menyerukan peperangan.
Inilah masa-masa kekelaman yang dinubuatkan oleh Kristus tentang akhir zaman. Kalau dikatakan siap atau tidak, mau tidak mau kita harus siap. Karena hari itu datang bagaikan pencuri. Maka Kristus bersabda,"Waspada dan berjaga-jagalah". Karena kita tak tahu kapan hari itu tiba. Jangan percaya pada manusia yang tiada tahu rahasia ini, malaikat tidak akan tahu, Putera juga tidak tahu, apalagi manusia? Hanya Allah Bapa yang tahu kapan tiba akhirnya zaman ini.
Hal kecil yang dapat kita lihat di mana jejaring sosial sudah memberikan kemudahan bagi kita semua. Terutama dalam mengemukakan pendapat. Akan tetapi ada saja oknum yang membawa perbantahan, percekcokkan, perdebatan yang memojokkan pribadi atau kelompok tertentu. Apalagi soal debat agama, saya pribadi melihat peperangan terjadi di sana, di mana dua, tiga orang atau lebih menjadi pelaku teror yang berusaha menjatuhkan iman Saudara-saudari kita, merasa saling benar dan sudah tak ada lagi warna warni yang kita sebut sebagai dialog. Saling hina, caci maki, dan debat kusir yang takkan pernah berhenti. Apapun itu, jadilah martir baik di dunia sosial atau pun dunia maya. Kita tak perlu melawan, untuk menghadapi peperangan. Yang perlu kira lakukan adalah mempertahankan iman kita. Tidak takut ketika diintervensi oleh pihak manapun, terancam, bahkan diolok-olok. Berbahagialah sebagaimana Kristus pernah merasakan penderitaan ini. Tetaplah rendah hati, kosongkan cawan di dalam pikiran dan hati kita agar semua sabda-sabda Tuhan dapat mengisinya. Sehingga kita, para duta perdamaian sungguh layak disebut anak-anak Allah di dunia ini. Kasihlah yang memutus tali peperangan.
Selamat pagi, Tuhan memberkati.
Oleh Fransesco Agnes Ranubaya Ofs
No comments:
Post a Comment