Pada hari minggu tiga hari setelah tahun baru, tepatnya pada tanggal 4 Januari 2015 OFS melakukan kegiatan natal bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh para saudara-saudari OFS seluruh regio Kalimantan Sta. Elisabeth dari Hongaria Pontianak. Bertepatan pula sebagai hari Penampakan Tuhan dan Hari Anak Misionari Sedunia, acara natal bersama dilaksanakan secara sederhana. Dihadiri oleh Pastor Erwin OFMCap bersama Frater Kris OFMCap, kegiatan sederhana ini menjadi lebih istimewa di mana kita boleh mendengarkan beberapa patah kata tentang Natal bersama yang dilaksanakan OFS setiap tahunnya.
Menurut tradisi OFS, sebelum natal bersama kita harus saling mendoakan saudara-saudari kita. Hal tersebut dilaksanakan selama masa advent. Para saudara-saudari akan saling mencabut undi, kemudian nama yang ia dapat akan didoakan, sehingga yang mendoakannya seolah-olah menjadi malaikat bagi saudaranya. Setelah masa advent berakhir dan natal bersama tiba, di saat itulah kita akan melihat siapakah yang selama ini mendoakan kita. Melalui tradisi ini, kita diingatkan untuk senantiasa saling mendoakan. Sebab setiap orang akan semakin diberkati oleh Kristus senantiasa jika kita selalu mendoakannya. Entah saudara kita, orang tua kita, keluarga, anak-anak, sahabat, teman dan siapa saja yang kita doakan.
Sebelum masuk acara tukar kado, Pastor Erwin menjelaskan beberapa hal mengenai injil hari ini. Injil pada hari minggu ini menceritakan tentang tiga Raja/Sarjana dari Timur yang mengikuti Bintang yang juga menjadi tanda kedatangan sang Penyelamat Dunia. Ketiga cendekiawan tersebut menggambarkan wakil-wakil bangsa di mana tak hanya Israel yang menjadi pewaris keselamatan Allah, melainkan bangsa-bangsa lainnya pula melalui tiga majur dari Timur tersebut. Mereka masing-masing memiliki corak kulit orang hitam, orang putih dan juga orang dengan kulit sawo matang. Jelas sekali bangsa-bangsa telah diwakilkan oleh tiga orang tersebut yang masing-masing membawa emas, kemenyan dan mur yang menjadi lambang tugas-tugas Kristus di dunia. Sungguh indah karya rencana Allah. Mungkin Herodes melihat pula bintang yang menjadi tanda kelahiran Kristus, namun ia tidak melihat bintang tersebut sebagai tanda keselamatan. Maka, ketiga majus tersebut berbalik melalui jalan lain sebab diperingatkan oleh mimpi. Begitu juga hidup kita, ketika kita telah berjumpa dengan Allah melalui Kristus dan menerima Kristus sebagai juru selamat kita, maka hendaklah kita berbalik menuju jalan kedamaian. Herodes dilambangkan sebagai keirihatian, kecemburuan dan kejahatan. Tentu, sebagai pengikut Kristus kita takkan datang menuju jalan Herodes melainkan seperti tiga majus tersebut, mereka mencari jalan damai yang aman dari Tuhan Allah.
Setelah mendengar beberapa patah kata dari Pastor Erwin OFMCap, maka para saudara-saudari saling menukar kado, dilanjutkan dengan Ofisi dan makan bersama. Kesederhanaan yang menjadi pokok tujuan Sannto Fransiskus dari Asisi. Maka sebagai pengikut Bapa Serafik, kita senantiasa melaksanakan tugas kita secara sederhana. Namun tak dapat dipungkiri, dari kesederhanaan begitu terasa makna yang tersirat di dalamnya. Meskipun sederhana seperti pohon sesawi, ia akan tumbuh menjulang dan besar di mana setiap burung-burung hinggap di atasnya dan membuat sarang. Kesederhanaan adalah segalanya dengan demikian kita lebih menghargai hidup ini. Selamat Natal dan Tahun Baru bagi kita semua dan para saudara-saudari Fransiskan lainnya. Damai dan sejahtera senantiasa bagi kita. Pace e Bene.
No comments:
Post a Comment