(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan I Prapaskah – Sabtu, 15 Maret 2014)
Kamu telah mendengar yang difirmankan, Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu: Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna.” (Mat 5:43-48)
Bacaan Pertama: Ul 26:16-19; Mazmur Tanggapan: Mzm 119:1-2,4-5,7-8
“Karena itu, haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga sempurna” (Mat 5:48).
Ini sungguh merupakan kata-kata Yesus yang tidak boleh diabaikan dan dipandang sebagai suatu kemustahilan. Cobalah kita pikirkan: Siapa di antara kita yang bahkan dapat berpura-pura bahwa dirinya telah mencapai kesempurnaan? Akan tetapi Yesus mengenal hati kita masing-masing. Ia tidak meminta sesuatu yang tidak mungkin … yang mustahil. Ia hanya ingin agar kita mengambil langkah-langkah yang akan memimpin kita untuk menjadi semakin dekat dengan kesempurnaan diri-Nya. Ketika merenungkan kata-kata Yesus ini, Santo Siprianus [200-258], uskup dari Karthago (Afrika Utara), mendorong umat-Nya untuk memusatkan perhatian mereka pada upaya bagaimana mereka berelasi satu sama lain. Marilah sekarang kita membuka telinga hati kita lebar-lebar dan mendengarkan kata-kata sang uskup dan memohon agar Roh Kudus membebaskan kita dari segala bentuk perpecahan, kecemburuan, dan keangkuhan:
“Apabila engkau ingin memperoleh ganjaran-ganjaran surgawi, buanglah segala motif jahat dan jadikanlah dirimu siap direformasi dalam Kristus. Duri-duri dan bunga-bunga berduri dalam hatimu harus dicabut, sehingga dengan demikian benih Tuhan dapat menghasilkan tuaian yang berkelimpahan. Biarlah kepahitan yang telah berdiam dalam hatimu dilunakkan oleh kemanisan Kristus. Selagi engkau menerima sakramen salib, biarlah kayu yang secara figuratif membuat manis air di Mara dalam kenyataan ada untuk menenangkan hatimu.
“Kasihilah mereka yang sebelumnya engkau benci. Tunjukkanlah kebaikan kepada mereka yang sebelumnya engkau menaruh iri hati. Contohlah orang-orang baik, atau sedikitnya bergembiralah dengan mereka dalam kebajikan mereka. Daripada engkau memotong mereka, buatlah dirimu mitra dalam ikatan persekututan. Karena dosa-dosamu diampuni hanya apabila engkau telah mengampuni orang-orang lain, dan kemudian engkau akan diterima oleh Allah dalam damai.
“Jika engkau ingin pemikiran-pemikiranmu dan tindakan-tindakanmu diarahkan dari atas, maka engkau harus mempertimbangkan hal-hal yang ilahi dan benar. Pikirkanlah firdaus, di mana Kain tidak dapat memasukinya karena dia membunuh saudaranya dalam kecemburuan. Pikirkanlah Kerajaan surgawi, ke dalam mana Tuhan hanya menerima mereka yang mempunyai satu hati dan pikiran. Pertimbangkanlah bahwa hanya para pembawa damai yang dapat dinamakan anak-anak Allah. Pertimbangkanlah bahwa kita berdiri di bawah mata Allah, mengikuti hidup kita dan percakapan dengan Allah sendiri yang mengamati dan menghakimi. Dan apabila kita sekarang menyenangkan Dia yang mengamati tindakan-tindakan kita, senantiasa berhasrat untuk menyenangkan-Nya, maka kita menunjukkan diri kita pantas untuk mendapatkan kebaikan-Nya dan pada akhirnya akan melihat Dia dalam kemuliaan.”
DOA: Tuhan Yesus, buanglah segala kepahitan dan kejahatan dari hatiku Lunakkanlah diriku oleh buah dari salib-Mu sehingga aku lebih bertekad untuk menyenangkan-Mu lewat kata-kataku dan tindakan-tindakanku dan menjadi sebuah instrumen rahmat bagi semua saudari dan saudaraku. Amin.
Catatan: Untuk mendalami bacaan Pertama hari ini (Ul 26:16-19), bacalah tulisan yang berjudul “MENJADI UMAT YANG KUDUS BAGI ALLAH” (bacaan tanggal 15-3-14) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 14-03 BACAAN HARIAN MARET 2014.
Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mat 5:43-48), bacalah tulisan-tulisan yang berjudul “PUNCAK KHOTBAH DI BUKIT” (bacaan tanggal 23-2-13) dan “KASIHILAH MUSUHMU DAN BERDOALAH BAGI MEREKA YANG MENGANIAYA KAMU” (bacaan tanggal 3-3-12), keduanya dalam situs/blog PAX ET BONUM.
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 23-2-13 dalam situs/blog SANG SABDA)
Cilandak, 12 Maret 2014
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
No comments:
Post a Comment