(Bacaan Injil Misa, Peringatan S. Fransiskus dr Sales – Jumat, 24 Januari 2014)
HARI KETUJUH PEKAN DOA SEDUNIA UNTUK PERSATUAN UMAT KRISTIANI
Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang, yang juga disebut-Nya rasul-rasul, untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh, selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot, yang mengkhianati Dia. (Mrk 3:13-19)
Bacaan Pertama: 1Sam 24:3-21; Mazmur Tanggapan: Mzm 57:2-4,6,11
Dalam bacaan Injil hari ini, Markus menceritakan kepada kita bahwa Yesus mengumpulkan sejumlah orang yang telah ditentukan-Nya sendiri. Hal ini langsung diikuti oleh potongan kalimat: “dan mereka pun datang kepada-Nya” (Mrk 3:13).
Mrk 3:13 memuat kalimat singkat yang di mana digambarkan panggilan Yesus dan tanggapan para murid terhadap panggilan-Nya untuk menjalankan tugas pelayanan khusus sebagai rasul-rasul. Jelas bahwa Yesus memanggil mereka dengan kuasa. Dia menentukan sendiri siapa saja yang diinginkan-Nya. Di sisi lain para rasul begitu dipengaruhi oleh panggilan Yesus sehingga mereka datang untuk bergabung dengan Dia. Mereka menanggapi panggilan Yesus itu tanpa rasa ragu, juga tanpa bertanya berapa besar “biaya” yang harus ditanggung oleh mereka sebagai rasul Kristus, dan apa “manfaat” yang dapat mereka peroleh.
Kemudian Yesus memberikan (mendelegasikan) kepada para rasul itu otoritas atau kuasa untuk mengusir roh-roh jahat. Mereka juga akan diutus untuk mewartakan Kabar Baik. Namun pertama-tama mereka perlu menjadi “sahabat dekat” Yesus, untuk beberapa waktu lamanya berada dekat dengan Dia. Yesus ingin mempersiapkan mereka untuk misi mereka. Pertama-tama mereka harus belajar menyadari apa artinya menjadi murid-murid khusus yang dipilih secara istimewa oleh Yesus sendiri.
Injil menekankan betapa pentingnya untuk berada bersama dengan Yesus, meluangkan waktu dengan Dia, sebelum seseorang sungguh siap untuk pergi ke luar guna mewartakan Injil ke tengah dunia. Yesus membuktikan sendiri dengan kesaksian hidup-Nya sebagai seorang pewarta keliling. Sebelum Yesus memulai kehidupan-Nya di depan publik, Ia menyediakan waktu yang cukup lama untuk pergi dan diam di padang gurun guna mengalami persekutuan yang akrab dengan Bapa-Nya. Kita tentu tahu bahwa sepanjang “retret”-Nya Yesus juga mengalami godaan-godaan berat dari Iblis (Mat 4:1-11; Mrk 1:12-13; Luk 4:1-13).
Sebagai umat Kristiani, kita semua mempunyai suatu misi. Kita semua dipanggil untuk menjadi murid-murid Yesus. Definisi Markus tentang seorang murid Yesus adalah jelas, yaitu seorang sahabat dekat Yesus, yang menyediakan waktu yang bukup untuk berada bersama Dia, tentunya dalam/melalui doa-doa pribadi, dalam/melalui pembacaan dan permenungan sabda Allah dalam Kitab Suci, dalam ikut ambil bagian dalam puncak liturgi – perayaan Ekaristi – dan sakramen-sakramen lainnya. Ini adalah standar sederhana guna mengukur kemuridan kita.
DOA: Yesus, Engkau adalah Tuhan dan Juruselamatku. Terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu, karena Engkau memberi kesempatan kepadaku untuk mengalami kehadiran-Mu dan belajar dari-Mu tentang sukacita dan biaya kemuridan. Terpujilah nama-Mu yang kudus, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (1Sam 24:3-21), bacalah tulisan yang berjudul “TETAP MENGHORMATI DAN MENDOAKAN MEREKA YANG MEMEGANG OTORITAS” (bacaan tanggal 24-1-14), dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; 14-01 PERMENUNGAN ALKITABIAH JANUARI 2014.
Cilandak, 22 Januari 2014
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
No comments:
Post a Comment