MENYEBARKAN BENIH-BENIH SABDA ALLAH
(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa III – Jumat, 31Januari 2014)
PARABLE OF MUSTARD SEED BY KAZAKHSTAN ARTIST
Lalu kata Yesus, “Beginilah hal Kerajaan Allah itu: Seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu bertunas dan tumbuh, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.”
Kata-Nya lagi, “Dengan apa kita hendak membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah kita hendak menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil daripada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ditaburkan, benih itu tumbuh dan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”
Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan kemampuan mereka untuk mengerti, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri. (Mark 4:26-34)
Bacaan Pertama: 2Sam 11:1-10,13-17; Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-7,10-11
Dengan mengajar lewat perumpamaan-perumpamaan, Yesus menggunakan imaji-imaji sederhana untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran mendalam tentang Kerajaan Allah. Imaji benih-benih yang kecil yang bertunas, tumbuh sampai masak dan dituai menjelaskan kepada kita sesuatu yang penting mengenai efek-efek transformasi dari sabda Allah. Seorang petani harus bekerja keras mempersiapkan tanah untuk ditanami, dan ia harus menjaga tanahnya bebas dari ilalang, hama dan gangguan lainnya. Akan tetapi, si petani tidak dapat membuat benih itu bertunas dan tidak memiliki kendali atas sinar matahari dan curah hujan.
Kerajaan Allah bekerja dengan cara serupa. Kerajaan Allah dimulai dengan awal yang paling kecil dalam hati manusia yang menerima sabda Allah dan bekerja tanpa terlihat, membawa transformasi dari dalam. Sebagaimana sebutir benih yang samasekali tidak mempunyai kuasa untuk mengubah dirinya sendiri sampai saat ditanam ke dalam tanah, maka kita pun tidak dapat mengubah hidup kita untuk menjadi serupa dengan Yesus sampai kita menyerahkan hidup kita kepada Kristus dan mohon Roh Kudus mengubah kita dengan kuat-kuasa-Nya. Apabila benih-benih sabda Allah mulai berkecambah dan bertumbuh, hasilnya adalah tuaian yang berlimpah.
MUSTARD SEEDS
Kitab Suci menceritakan kepada kita bagaimana sabda Allah menyebar dari Yerusalem ke kota-kota besar kekaisaran Romawi selagi benih-benih Injil tersebar jauh dan luas – kadang-kadang malah ke tempat-tempat yang tidak kita bayangkan. Tentu saja para rasul Kristus yang pertama tidak mempunyai ekspektasi samasekali untuk memperoleh tuaian berlimpah lewat seorang Saulus dari Tarsus, yang sebelumnya merupakan seorang pengejar dan penganiaya Gereja. Demikian pula dengan Timotius, Titus dlsb. yang tidak pernah mempunyai hubungan dengan Yesus dalam pelayanan-Nya di depan umum. Biarpun begitu, tokh Allah memilih mereka untuk menyebarkan benih-benih Injil.
Kita mungkin saja tidak memiliki kharisma dan keberanian seperti Paulus, atau panggilan menjadi rasul seperti Petrus, namun kita dapat menyebarkan benih-benih sabda Allah yang telah dipercayakan kepada kita. Siapa yang dapat mengetahui di mana benih-benih yang kita sebarkan akan mulai berakar? Kita tidak usah terkejut apabila tanggapan-tanggapan datang dari tempat-tempat yang tidak diharap-harapkan, seperti kasir di supermarket tempat biasa kita berbelanja atau rekan-kerja kita yang sehari-hari yang kelihatan suka terbenam dalam kesibukan kerjanya. Siapa tahu? Bukankah kita hanya merupakan instrumen-Nya, keledai yang dikendarai oleh Yesus ketika memasuki kota Yerusalem? Biarlah Roh Kudus menunjukkan kepada kita (anda dan saya) bagaimana kita dapat menjadi penyebar benih sabda Allah.
DOA: Bapa surgawi, oleh Roh Kudus-Mu, bukalah mataku agar mampu melihat kuasa-transformasi dari sabda-Mu. Tuntunlah aku dalam mensyeringkan Kabar Baik Yesus dengan orang-orang yang kujumpai. Amin.
Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mrk 4:26-34), bacalah tulisan yang berjudul “AWAL YANG KECIL-KECILAN” (bacaan tanggal 31-1-14) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 14-01 BACAAN HARIAN JANUARI 2014.
Cilandak, 27 Januari 2014
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
No comments:
Post a Comment