(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI MINGGU BIASA II [Tahun A] – 19 Januari 2014)
HARI KEDUA PEKAN DOA SEDUNIA
YOHANES PEMBAPTIS - 51Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksudkan ketika kukatakan: Kemudian daripada aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiri pun dulu tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.”
Selanjutnya Yohanes bersaksi, katanya, “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Dan aku pun dulu tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah” (Yoh 1:29-34).
Bacaan Pertama: Yes 49:3,5-6; Mazmur Tanggapan: Mzm 40:2,4,7-10; Bacaan Kedua: 1Kor 1:1-3
Allah membuat persiapan-persiapan lama dan terinci sebelum mengutus Putera-Nya ke tengah-tengah dunia. Itulah peristiwa sangat besar dan agung yang baru saja kita rayakan beberapa pekan yang silam, HARI NATAL. Persiapan itu terutama berkisar pada serangkaian pemilihan orang-orang yang akan memimpin kepada kedatangan Kristus. Itu adalah sebuah proses yang bersifat narrowing-down, semakin menyempit ke bawah. Apa maksudnya? Dalam diri Adam, Allah telah memanggil segenap umat manusia untuk menjadi umat pilihan-Nya. Setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa, Allah memilih seorang anak manusia, Abraham, untuk menjadi Bapak dari umat yang dipilih-Nya itu. Adam disusul oleh Ishak. Ishak disusul oleh Yakub yang mempunyai 12 orang anak laki-laki, karuhun dari ke-12 suku Israel. Dari 12 suku Israel itu, Allah memilih satu suku, yaitu suku Yehuda sebagai suku yang istimewa di mata-Nya. Dari suku inilah Dia menguduskan sebuah keluarga, yaitu rumah Daud. Dari rumah Daud inilah akan datang sang Juruselamat. Pada akhirnya, Allah memilih seorang dara kaum Anawim, Maria, sebagai seorang pribadi yang akan melahirkan Yesus. Dengan kedatangan Yesus, tindakan Allah mulai melebar dan meluas, karena Yesus datang untuk menjadi Juruselamat tidak hanya bagi orang-orang Yahudi, melainkan juga untuk seluruh dunia.
Bahkan pada periode seleksi di masa Perjanjian Lama, Allah secara bertahap membuat jelas bahwa Juruselamat yang akan datang itu adalah untuk semua orang. Bacaan Pertama pada Misa Kudus hari ini disusun sewaktu orang-orang Yahudi sedang dibebaskan dari pembuangannya di Babel. Di situ diindikasikan bahwa mereka akan menjadi sebuah sumber keselamatan bagi seluruh dunia: “Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa” (Yes 49:6).
Pada saat Yohanes Pembaptis melihat Yesus, seperti kita baca dalam Injil hari ini, oleh kuasa Roh Kudus dia menyadari bahwa Yesus adalah pemenuhan dari persiapan berabad-abad lamanya dalam Perjanjian Lama. Yohanes Pembaptis berkata: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29). Sesungguhnya Yesus memang adalah Anak Domba Allah, tetapi jauh melebihi anak domba paska yang darahnya telah menyelamatkan umat Israel dari Mesir. Yesus adalah Anak Domba Allah yang darah-Nya akan membuang dosa semua orang di segala zaman. Yohanes Pembaptis adalah yang terakhir dari para nabi Perjanjian Lama, namun dalam artian tertentu kali ini dia berbicara atas nama para nabi sebelum dirinya, ketika dia berkata: “Dialah yang kumaksudkan ketika kukatakan: Kemudian daripada aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku” (Yoh 1:30).
Semua terang kebenaran dan rahmat Allah sepanjang sejarah Perjanjian Lama, kemudian mengerucut serta memusat pada seorang Pribadi, yaitu Yesus. Kebenaran dan rahmat yang mengalir lewat diri Yesus itu, sekarang harus disebarkan kepada setiap orang, karena semua orang dari setiap bangsa dipanggil untuk menjadi umat pilihan Allah yang baru. Dalam bacaan kedua Santo Paulus menulis kepada jemaat di Korintus, yang disebutnya sebagai “mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus, dengan semua orang di segala tempat yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus” (1Kor 1:2). Inilah yang dimaksudkan dengan umat pilihan Allah yang baru!
BAPTISAN YESUS - SEBELUM YESUS DIBAPTISKita semua juga telah dikuduskan dalam Yesus Kristus. Kita telah dibaptis dengan Roh Kudus, “Pemberian dari Allah”, yang telah memberikan kepada kita kepenuhan rahmat. Dengan demikian tidak ada alasan bagi kita untuk mengalami “krisis identitas”. Segala persiapan selama berabad-abad yang dilakukan Allah untuk mengutus sang Juruselamat, semua yang dilakukan Yesus sepanjang masa pelayanan-Nya di muka bumi, telah disebarkan – melalui Kristus – kepada kita.
Selagi kita melangkah maju melalui tahun liturgi, kita akan mendengar dalam Misa Kudus kabar tentang karya-karya indah Allah yang dilakukan-Nya dalam Perjanjian Lama. Kita juga akan menyaksikan Yesus berkeliling mewartakan kabar baik keselamatan. Lalu, pada Pekan Suci, sekali lagi kita akan melihat Dia sebagai Anak Domba Allah yang mencurahkan darah-Nya untuk keselamatan kita. Kita akan merayakan kebangkitan-Nya dengan pengharapan bahwa kita pun akan turut ambil bagian dalam kebangkitan-Nya. Dalam Doa Syukur Agung IV pada Misa Kudus hari ini kita akan mendengar serta merenungkan dalam suasana doa, suatu ikhtisar dari semua hal yang baru disebutkan tadi.
Prefasi pada Misa Kudus hari ini akan mengingatkan kita sekali lagi bahwa sungguh layak dan pantas bagi kita untuk bersyukur dan memuji Allah atas segala sesuatu yang telah dilakukan-Nya bagi kita. Suatu sikap penuh syukur serta yang memuji-muji Allah harus menentukan nada dari penyembahan kita dalam Misa Kudus sepanjang tahun. Kita akan memiliki sikap itu apabila kita mengingat siapa kita ini sebagai “umat pilihan Allah yang baru”, orang-orang yang sekarang menikmati manfaat dari segala sesuatu yang Allah telah kerjakan dalam sejarah keselamatan.
DOA: Tuhan Yesus, Engkau bertanya kepadaku mengapa aku mencari-Mu. Curahkanlah rahmat-Mu ke dalam diriku sekarang dan tunjukkanlah kepadaku jawaban dari hatiku. Sembuhkanlah aku di mana saja dalam diriku yang perlu disembuhkan, sehingga aku dapat mengikuti Engkau dengan segenap hatiku, segenap jiwaku, dan segenap kekuatanku, dan membawa orang-orang lain kepada-Mu. Amin.
Catatan: Untuk mendalam Bacaan Injil hari ini (Yoh 1:29-34), bacalah tulisan yang berjudul “ANAK DOMBA ALLAH” (bacaan tanggal 19-1-14) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 14-01 BACAAN HARIAN JANUARI 2014.
(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 16-1-11 dalam situs/blog SANG SABDA)
Cilandak, 16 Januari 2014 [Peringatan S. Berardus, Imam dkk., Protomartir Fransiskan]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS
No comments:
Post a Comment