14 Januari
Beato Odorikus Matiussi dari Pordenone
1265-1331
04-odorikus-dari-pordenone-2
RIWAYAT HIDUPNYA
Odorikus dilahirkan dari kalangan bangsawan pada tahun 1265 di Pordenone, Friuli, Italia. Dia masuk dalam Ordo Fransiskan di biara di Udine, ketika dia berumur 15 tahun. Dia merasa dirinya dipanggil Tuhan untuk menjadi misionaris. Karena itu dia mempersiapkan diri bagi panggilan ini dengan ulah tapa yang keras, kesatuan yang mesra dengan Tuhan dalam keheningan dan bertekun dalam belajar.
Setelah ditahbiskan menjadi imam, dia bekerja sebagai pengkhotbah pertobatan yang tangguh dan penuh semangat. Orang-orang berdatangan dari tempat-tempat yang sangat jauh untuk mendengarkan khotbahnya dan melalui dia mereka didamaikan kembali pada Tuhan dalam sakramen pengakuan dosa. Tetapi bidang karyanya yang luas itu tidak lagi memuaskan semangatnya yang bernyala-nyala. Dia merindukan memenangkan jiwa-jiwa bagi Tuhan di negara-negara kafir yang jauh. Bahkan, bila Tuhan memang menghendakinya, mencurahkan darahnya bagi Kristus. Pada 1296 dia pergi sebagai misionaris ke Semenanjung Balkan, dan kemudian ke daerah Mongol di Rusia sebelah selatan.
Pada tahun 1314 dia berlayar ke Timur. Dari Konstantinopel (Istambul) dia menyeberangi Laut Hitam dan mendarat di Trebizong. Dari sana dia menjelajahi dan berkotbah di Armenia, Media dan Persia. Di semua negara-negara ini para Fransiskan telah mendirikan pusat-pusat misi.
Bersama dengan sesama Fransiskan yang berasal dari Irlandia, saudara Yakobus, dia berlayar ke India dan pulau-pulau Ceilon, Sumatra dan Jawa. Kemudian dia melanjutkan ke Cina. Di perjalanan itu dia selalu mengkhotbahkan Kristus yang tersalib. Dan akhirnya tibalah dia di ibukota Cambalac, yang sekarang bernama Beijing. Di sana dia bertemu dengan seorang rasul besar Cina, seorang Fransiskan yang bernama Yohanes dari Montecorvino, yang telah diangkat menjadi Uskup Agung Cambalec pada 1307.
Setelah bekerja selama tiga tahun di Cambalec dengan hasil yang melimpah, Odorikus memutuskan diri untuk pergi ke Eropa dan menyerahkan laporan atas karya kerasulannya selama lima belas tahun itu kepada Sri Paus Yohanes XXII yang sedang bertakhta, dengan harapan akan adanya tenaga-tenaga baru yang segar untuk karya kerasulan ini. Dia berjalan menembus Cina dan Asia Tengah, dan tiba kembali di Italia pada tahun 1330, pada umurnya yang ke 65 tahun. Dia sudah dimakan oleh beraneka ragam kesulitan dan penderitaan yang tak henti-hentinya, sehingga tak ada seorang pun saudara yang mengenalnya kembali.
Sesampai di Pisa, dia merasa sakit, dan, demikianlah menurut apa yang dicatat, diungkapkan kepadanya bahwa dia sebaiknya pergi ke kota kelahirannya dan menyehatkan diri di biara di Udine. Dia beristirahat beberapa hari di Padua, dan, atas perintah atasannya, mendiktekan ceritera perjalanan apostolisnya kepada saudara William. Dalam ceriteranya itu putera sederhana St. Fransiskus itu tidak mengatakan apa pun perihal jerih payah dan bahaya-bahaya yang telah dihadapinya. Tetapi rekannya menceriterakan bahwa dia telah menderita siksaan dari roh-roh ganas dan orang-orang jahat, dari binatang buas, kelaparan, kehausan, cuaca panas dan dingin. Sekali dia pernah ditangkap oleh orang-orang kafir yang ganas dan disiksa nyaris sampai mati. Namun Sang Penebus kita dan Bunda Suci Maria menampakkan diri untuk menghibur dan memperkuat dia.
Sesampainya di Udine, setelah perjalanan yang melelahkan itu, Odorikus dengan sabar menantikan kematiannya di biara, di mana dia pada suatu ketika telah menerima jubahnya yang kudus. Setelah melaksanakan pengakuan dosa umum dan menerima sakramen orang sakit, dia meninggalkan kehidupannya yang penuh dengan ketekunan, ketangguhan dan kerja keras itu, dan masuklah dia ke dalam istirahat yang kekal pada 14 Januari 1331.
Berdasarkan banyaknya mukjizat-mukjizat yang telah terjadi pada makam misionaris besar itu, Paus Benediktus XIV, pada tahun 1775, mengesahkan penghormatan yang telah ditujukan kepada Beato Odorikus. Pada tahun 1881 kota Pordenone mendirikan sebuah patung peringatan bagi puteranya yang terhormat ini.
PERIHAL MISI DI ANTARA ORANG-ORANG TAK BERIMAN
1. Renungkanlah betapa telah berkenan pada Tuhan semua karya dan kegiatan Beato Odorikus, karena dia telah membawa cahaya iman kepada begitu banyak bangsa, dan membimbing mereka ke pangkuan Gereja yang adalah satu-satunya yang dapat membawa keselamatan kepada mereka. “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Ibr 11:6) dan diselamatkan. Bila Bapa surgawimu sedemikian besar keinginan-Nya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa, sehingga Dia mengutus Putera-Nya yang tunggal ke dunia untuk membebaskan mereka yang berada dalam bayangan maut, haruslah betapa berkenan kepada-Nya jerih payah orang-orang yang menjadi rasul, yang telah melanjutkan karya Penebus Ilahi kita itu! Mereka melaksanakan apa yang Kristus sendiri telah perintahkan kepada para rasul-Nya, dengan kata-kata yang diucapkan-Nya kepada mereka sewaktu mau meninggalkan mereka: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Mat 28:19). O panggilan yang membahagiakan, untuk bekerja-sama dalam karya Tuhan, yang membimbing jiwa-jiwa ke surga!. – Apakah engkau tidak dengan senang hati mau bekerja sama dalam karya semacam ini?
2. Renungkanlah bagaimana kerjasama itu dapat dilaksanakan. Gereja Katolik tidak hanya telah mengirim misionaris-misionaris sepanjang sejarah, tetapi Gereja itu telah mendirikan juga sebuah departemen resmi untuk mewartakan iman (Propaganda Fide), yang membimbing kegiatan-kegiatan semacam itu. Untuk mencapai maksud tujuannya, maka dibutuhkan uang yang berjumlah besar untuk mendukung para misionaris di negara-negara kafir yang jauh letaknya. Dan semua mereka yang telah dikarunia Tuhan dengan harta benda fana dapat memberikan kerjasamanya. Departemen Propaganda Fide, melalui para Uskup dan imam-imam, menerima pemberian-pemberian dan hibah-hibah dari umat beriman demi untuk pewartaan Iman. Semuanya itu diteruskan kepada mereka yang membutuhkannya. Dengan berafiliasi dengan Serikat Penyebaran Iman, Asosiasi Kanak-kanak Kudus, Persatuan Misionaris Fransiskan dan lembaga-lembaga semacam itu, seseorang dapat bekerja-sama dalam karya kudus misi melalui sumbangan-sumbangan tetap yang dengan mudah dapat dilakukan. – Apakah engkau pernah mempergunakan kesempatan-kesempatan semacam itu sejauh kemampuanmu?
3. Tetapi lebih mendesak dan perlu daripada bantuan finansial, adalah rahmat khusus dari Tuhan bagi penyebaran iman itu. Dan setiap orang dapat menolong memperoleh rahmat dari Tuhan itu dengan doa-doa dan dengan jalan mempersembahkan jerih payahnya. St. Theresa, yang sangat merindukan bertobatnya orang-orang kafir yang malang itu, mempersembahkan semua doa-doa dan matiraganya untuk maksud itu. Dan dia menerima dari Tuhan kepastian bahwa dia telah bekerja-sama dalam pentobatan orang-orang kafir lebih banyak daripada yang telah dibaptis oleh St. Fransiskus Xaverius. Karena itu, engkau, juga, dapat bekerja sama setiap hari dalam penyebaran Iman, melalui doa-doa harianmu dalam lapangan hidupmu sekarang ini, sebagaimana dituntut dari para anggota gerakan Kerasulan melalui Doa. Bukankah setiap orang Kristen Katolik sebaiknya dengan cara ini menyatakan syukurnya bahwa telah dilahirkan dari orang tua Katolik?
DOA GEREJA
Ya Tuhan, yang, demi untuk mengantar bangsa-bangsa Timur ke pangkuan Gereja, telah memperlengkapi Beato Odorikus dengan kekuatan jiwa yang tak terkalahkan, pandanglah dengan penuh kemurahan hati semua mereka yang masih dibutakan oleh tipu daya neraka, sehingga berkat jasa Beato Odorikus yang agung, mereka dapat dibebaskan dari kegelapan mereka. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sumber: The Franciscan Book of Saints, ed. by Marion Habig, OFM, © 1959 Franciscan Herald Press. Diterjemahkan oleh Sdr. Alfons S. Suhardi, OFM
No comments:
Post a Comment