MAJALAH DUTA - Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Paroki Santo Yohanes Pemandi Pahauman - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Saturday, March 10, 2018

MAJALAH DUTA - Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gereja Paroki Santo Yohanes Pemandi Pahauman

Minggu 18 Februari 2018, Uskup Agung Pontianak berkenan memberkati peletakan batu pertama pembangunan gereja Katolik Santo Yohanes Pemnadi Pahauman. Hadir dalam pemberkatan itu : Herculanus Heriadi, SE (Pejabat Pelaksana  Tugas Bupati Landak),  P. Oktavianus , OFMCap (Pastor Paroki), Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si (Ketua Pantia Pembangunan) berserta seluruh panitia lainnya, Waka Polsek Kabupaten Landak, Camat Sengah Temila, para undangan dan umat paroki.

Sebelum upacara peletakan batu pertama, lebih dahulu diadakan perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung Uskup Agus. Suasana tampak begitu meriah dan hikmad. Proses perarakan diiringi dengan tarian Dayak Kanayatn.

Pastor Oktavianus OFMCap
(Pastor Paroki Pahauman
Dalam sambutannya, Ketua Panitia mengatakan umat Paroki SantoYohanes Pemandi Pahauman patut bersyukur kepada Tuhan karena bisa memulai pembangunan kembali gereja.

Perlu diketahui bahwa kondisi bangunan gereja yang didirikan tahun 1964 ini (54 tahun lalu) memang sudah sangat memprihatinkan. Tiang-tiang penyengga sudah pada kropos bahkan sudah ada yang putus.

Saat ini panitia berusaha menggalang dana swadaya dari umat paroki yang berjumlah kurang lebih 57 ribu jiwa dengan 11.400 kepala keluarga. Caranya adalah mengedarkan kartu sumbangan kepada tiap-tiap kepala keluarga. Partisipasi umat disesuaikan dengan kemampuan. Besarannya mulai dari 30 ribu sampai 50 ribu per bulan untuk tiap-tiap kepala keluarga. Jangka waktu pembangunan gereja ditargerkan selama 2 tahun.

Dr. Drs. Adrianus Asia Sidot, M.Si
( Ketua Pelaksana Pembangunan gereja )
Perkiraan biaya mulai dari pekerjaan pendahuluan, pondasi sampai struktur saja sekitar 11, 5 milyar. Biaya ini belum termasuk untuk pengadaan sound system dan kursi. Secara fisik bangunan gereja diperbesar dari ukuran gereja lama, menjadi 45 meter X 30 meter, dan diperkirakan bisa menampung umat sebanyak 1500 orang. Juga akan dibangun balkon. “ Mudahan-mudahan segala rencana kita dapat terlaksana sesuai waktu yang ditentukan,” harap Adrianus mengakhiri sambutannya.

Pejabat Pelaksana Tugas Bupati Kabupaten Landak, Herculanus Heriadi, SE sangat mendukung upaya panitia dalam hal penggalang dana dari partisipasi umat. “Saya juga umat paroki, maka merasa tertantang juga untuk berpartisipasi,” tandasnya.

Soal bantuan dari Pemda Kabupaten Landak, Herculanus Heriadi, SE dengan tegas mengatakan sedang dalam proses karena sudah disetujui sebesar 5 milyar. Sedangkan dari Pemprov Kalbar akan membantu sebesar 1 milyar.

Usai Peletakan Batu Pertama
Herculanus Heriadi, SE mengatakan tentu bantuan ini belum cukup, namun dengan saling bahu-membahu kita akan bisa mencapai target dari annggaran biaya yang dibutuhkan.

Pastor Paroki Santo Yohanes Pemandi Pahauman mengatakan, peristiwa hari ini merupakan sejarah yang menggembirakan tetapi sekaligus menjadi tantangan bagi segenap umat paroki. Tanggung jawab dan keberadaan kita sebagai umat paroki saat ini diuji. Apakah kita sungguh dapat menunjukkan kekompakkan, kesatuan dan kebersamaan kita. Kualitas keimanan kita diuji sebagai umat dari sekedar jadi penonton menjadi pemain yang aktif berpartisipasi dalam setiap gerak langkah pembangunan gereja.

Pastor Paroki mengingatkan bahwa gedung gereja ini bukan milik seseorang tetapi milik kita semua dan bersama sebagai umat di paroki ini. Oleh karena itu, bangunan gereja yang megah dan indah bukan hanya tergantung dari uang semata, tetapi seberapa besar kita mampu bekerjasama dalam kesatuan dan sama-sama kerja, bahu membahu yang didukung oleh kesdaran serta keikhlasan dalam membangun gereja.

Uskup Agus mengawali sambutannya dengan melontarkan sebuah pertanyaan kepada umat yang hadir. Pertanyaannya: “Mampukah kita membangun gereja ini seandainya tidak ada bantuan dari orang lain? Hal ini selalu menjadi pertanyaan sebab Uskup ingin umat menyadari bahwa jangan selalu saja berharap adanya bantuan orang lain kalau hendak membangun gereja.

Gereja adalah milik umat, maka umat harus bertanggung jawab dan bahu-membahu mendukung setiap usaha dalam pembangunan gereja. “Kalau pun ada bantuan dari orang lain, ya kita bersyukur. Tapi, jangan bantuan itu menjadi hal utama untuk kita bisa membangun. Saya mendukung apa yang sudah diupayakan oleh panitia dalam menggalang dana swadaya dari umat,”tandas Uskup.

Usai misa  umat diajak untuk mengikuti ibadat singkat pemberkatan batu pertama pembangunan gereja paroki Santo Yohanes Pemandi Pahauman yang dipimpin langsung oleh Uskup Agus. Upacara pemberkatan dan peletakan batu pertama berlangsung sangat singkat dan hikmad. Peletakan batu pertama ini menandaikan dimulainya pembangunan kembali gereja paroki Santo Yohanes Pemandi Pahauman. Kita berdoa agar semua rencana dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Sebagai ucapan syukur, diadakan acara ramah-tamah dan makan siang bersama. Ada acara istimewa dari Uskup Agus bagi para tamu undangan, yaitu menyantap masakan khas kampung ala Uskup Agus. Sembari dihibur dengan berbagai nyanyian para tamu tampak sangat menikmati masakan Uskup Agus.

Proficiat untuk Paroki Pahauman atas dimulainya pembangunan gereja. Dan bagi sekalian umat yang ingin membanrtu dapat disampaikan melalui Kantor BRI – 4821 Unit Pahauman Mempawah - No. Rekening : 4821-01-015211-53-9 atas nama Rufina Iyaik. 

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages