SANTO FRANSISKUS ASISI, PELINDUNG EKOLOGI PENCINTA DAMAI - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Sunday, March 02, 2014

SANTO FRANSISKUS ASISI, PELINDUNG EKOLOGI PENCINTA DAMAI

SANTO FRANSISKUS ASISI, PELINDUNG EKOLOGI PENCINTA DAMAI

Pertemuan para pemimpin agama sedunia untuk perdamaian dunia pertama kali yang diprakarsai Paus Yohanes Paulus II (27 Oktober 1986) juga tidak diadakan di Roma, melainkan diAsisi - kota St. Fransiskus Asisi pencinta damai. Pandangan damai sejati St. Fransiskus Asisi bersumber dan ditimba dari Yesus Kristus. Ucapan dasar Yesus yang bangkit dalam injil Yohanes adalah "Damai sejahtera bagi kamu!" (Yoh. 20: 19,21).

Dalam Sabda Bahagia dinyatakan: "Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah" (Mat. 5: 9). Fransiskus Asisi melihat kehadiran Kristus dalam semua ciptaan, sehingga puncak doa, seruan dan tulisan St. Fransiskus nampak dalam "Kidung Saudara Matahari", dimana semua makhluk ciptaan diundangnya bersyukur untuk memuji Allah. Paulus menegaskan kehadiran Kristus dalam semua ciptaan dengan mengatakan "karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia ". (Kol. 1: 16).

Yesus melalui karya penyelamatan-Nya memperdamaikan segala golongan dalam diri-Nya dan menerima semua makhluk ke dalam cinta-Nya yang tak kenal batas, "Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata" (Titus 2: 11). Kita acap lupa teladan spritualitas St. Fransiskus Asisi yang melihat jejak kaki Sang Pencipta dan memandang semua ciptaan sebagai saudara dan saudarinya. Manusia modern tidak sadar bahwa dirinya merupakan bagian dari alam, "rumah" nya di bumi yang harus dipelihara sepatutnya demi melestarikan hidup manusia sendiri.

Tugas perutusan menjadi pembawa damai dan pencipta kelestarian lingkungan dapat kita wujudkan melalui:

1. Mengalami diri kita sendiri didamaikan dengan Tuhan. Aku hidup merasa aman di tangan Tuhan, sebab dosa-dosaku telah ditebus oleh-Nya serta aku dikasihi dan disertai dalam seluruh hidupku.

2.Paulus pada jemaat di Roma berkata: "Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang" (Roma 12: 18). Apapun situasi dan kesulitannya, ciptakan perdamaian tanpa menyerah tetapi tetap pada prinsip: "Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan! (Roma 12: 21).

3.Seperti St. Fransiskus Asisi, kita harus menghargai dan melihat semua makhluk ciptaan dari sudut pandang Allah sendiri. Dengan spritualitas St. Fransiskus Asisi ciptakan perdamaian di setiap lingkungan tempat kita hidup, memelihara dan melestarikannya hingga dunia memantulkan keindahan kasih pencipta-Nya - Yesus Kristus Tuhan kita.

Ansano Widagdyo - Ratu Damai 4

Sumber: Renungan frater Kapusin Fransiscan Pontianak: F. Cahyo Widiyanto.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages