JANGANLAH MELAKUKAN HAL-HAL YANG BENAR BERDASARKAN MOTIF-MOTIF YANG SALAH - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, March 05, 2014

JANGANLAH MELAKUKAN HAL-HAL YANG BENAR BERDASARKAN MOTIF-MOTIF YANG SALAH

JANGANLAH MELAKUKAN HAL-HAL YANG BENAR BERDASARKAN MOTIF-MOTIF YANG SALAH

(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI RABU ABU – 5 Maret 2014) 

“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau menggembar-gemborkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

“Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti seorang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan  berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Dengan demikian, Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”

“Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat 6:1-6.16-18)

Bacaan Pertama: Yl 2:12-18; Mazmur Tanggapan: Mzm 51:3-6,12-14,17; Bacaan Kedua 1Kor 5:20-6:2 

Bagi orang-orang Yahudi, ada tiga pilar yang mendukung (menjadi dasar) kehidupan yang baik: pemberian sedekah, doa dan puasa. Yesus sendiri tidak mau memperdebatkan hal tersebut, namun yang membuat susah diri-Nya adalah, bahwa begitu sering dalam kehidupan manusia, hal-hal terbaik dilakukan berdasarkan motif-motif yang keliru. Yesus memperingatkan orang-orang itu, bahwa apabila hal-hal ini dilakukan dengan tujuan tunggal untuk memuliakan si pelaku, maka hilanglah bagian yang paling penting dari nilai tiga pilar pendukung kehidupan baik tersebut.

Seseorang dapat saja memberikan sedekah, bukan untuk sungguh menolong orang yang sedang membutuhkan bantuan, melainkan untuk mempertunjukkan kemurahan-hatinya dan untuk menikmati kehangatan rasa syukur orang yang ditolong dan pujian dari orang banyak. Seseorang dapat saja mempraktekkan pekerjaan baik hanya untuk memperoleh pujian dari orang-orang lain, untuk meningkatkan prestise-nya sendiri, dan untuk menunjukkan kepada dunia betapa baik dirinya. Seperti Yesus sendiri melihatnya, tidak ada keraguan sedikit pun bahwa setiap kebaikan yang kita lakukan itu berharga di mata-Nya. Oleh karena itu Dia mengatakan kepada kita: “Apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau menggembar-gemborkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya” (Mat 6:2). Jadi, apabila anda memberikan sedekah sekadar untuk mempertunjukkan kemurahan-hati anda sendiri, memang anda akan dapat menimbulkan kekaguman orang-orang lain, namun hanya itulah yang anda akan peroleh.

Seseorang dapat saja berdoa sedemikian rupa sehingga doanya tidaklah benar-benar dialamatkan kepada Allah, melainkan kepada orang-orang lain di sekelilingnya. Doa-nya sekadar merupakan suatu upaya untuk mempertunjukkan “kesalehan” pribadi yang “luar biasa” dengan cara yang tidak-dapat-tidak orang-orang lain dapat melihatnya. Dalam hal ini Yesus bersabda: “Apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti seorang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan  berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya” (Mat 6:5). Jadi, apabila anda berdoa sedemikian rupa untuk memamerkan “kesalehan” anda di depan banyak orang, maka anda akan memperoleh reputasi sebagai seorang pendoa yang hebat, seorang pribadi yang saleh, namun hanya itulah yang anda akan peroleh.

Seseorang dapat saja berpuasa, sebenarnya bukan untuk kebaikan jiwanya sendiri, bukan untuk merendahkan dirinya di hadapan Allah, melainkan sekadar untuk menunjukkan kepada orang-orang lain bahwa dirinya adalah seorang pribadi yang memiliki karakter yang penuh disiplin. Mengenai puasa ini Yesus bersabda: “Apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Mereka sudah mendapat upahnya” (Mat 6:16). Jadi, apabila anda berdoa sedemikian rupa sehingga orang-orang lain tahu bahwa anda sedang berpuasa, maka anda akan memperoleh reputasi sebagai seorang pribadi yang sangat asketis dan spiritual, namun hanya itulah yang anda akan peroleh.

Jadi, apabila niat kita adalah untuk memperoleh bagi diri kita ganjaran dari “dunia”, maka kita tidak perlu ragu-ragu karena kita akan memperolehnya, namun kita seharusnya mencari ganjaran-ganjaran yang hanya dapat diberikan oleh Allah saja. Kita tidak boleh puas dengan ganjaran-ganjaran saat ini. Kita harus mengejar ganjaran-ganjaran yang bersifat abadi, karena seperti dikatakan Yesus sendiri: “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya?” (Mat 16:26; bdk. Mrk 8:36; Luk 9:25).

Pada Hari Rabu Abu ini, Tuhan Yesus memanggil kita kepada pertobatan, suatu perubahan hati. Conversio mempunyai dua karakter. Yang pertama adalah pertobatan atau meninggalkan dosa. Kedua adalah berpaling kepada Allah. Kita meninggalkan kedosaan agar dapat berpaling serta kembali kepada Tuhan Allah, sehingga kita dapat melekatkan diri kita kepada-Nya, agar kita dapat dipersatukan dalam kasih dengan Tuhan dan sesama kita. Guna menolong kita dalam conversio dan kekudusan, Gereja, dalam Injil menganjurkan tiga praktek pertobatan: pemberian sedekah, berdoa dan berpuasa.

Puasa dan pantang adalah mengenai diri kita sendiri, yaitu mati terhadap diri kita sendiri, mati terhadap segala pemuasan indra-indra kita, menahan diri kita terhadap makanan agar menyadari bahwa makanan kita sesungguhnya adalah Allah sendiri, menyadari bahwa kita harus mewujudkan rasa lapar kita akan Sabda Yang Hidup dan Roti Kehidupan.

Pemberian derma/sedekah adalah mengenai orang-orang lain, yaitu mati terhadap keserakahan/ketamakan, dorongan untuk menang sendiri dan memiliki sendiri, sehingga kita akan lebih berempati dan prihatin terhadap orang-orang kecil dan miskin.

Berdoa adalah mengenai Allah, yaitu kita mengosongkan diri kita sehingga Yesus dapat masuk ke dalam diri kita. Berdoa adalah mendengarkan Allah yang adalah sumber segala kekudusan.

Praktek-praktek pertobatan ini adalah instrumen-instrumen Allah untuk mengubah hati kita dan membuat kita menjadi pribadi-pribadi yang kudus.

DOA: Bapa surgawi, melalui Roh Kudus-Mu, ubahlah hati kami lewat praktek puasa, pemberian sedekah dan doa berdasarkan motif yang benar, agar dengan demikian dapat menjadi pribadi-pribadi yang kudus seturut rencana-Mu. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Yl 2:12-18), bacalah tulisan yang berjudul “MENGOYAKKAN HATI KITA” (bacaan tanggal 5-3-14) dalam situs/blog SANG SABDA http://sangsabda.wordpress.com; kategori: 14-03 BACAAN HARIAN MARET 2014. 

(Tulisan ini adalah revisi dari tulisan dengan judul sama untuk bacaan tanggal 13-2-13 dalam situs/blog SANG SABDA) 

Cilandak,  1 Maret 2014 



Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages