SEORANG PEREMPUAN BERIMAN - ORDO FRANSISKAN SEKULAR

ORDO FRANSISKAN SEKULAR

OFS - Ordo Fransiskan Sekuler - Ordo Ketiga Fransiskan

ORDO FRANSISKAN SEKULAR REGIO KALIMANTAN

test banner

Breaking

Home Top Ad

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Thursday, February 13, 2014

SEORANG PEREMPUAN BERIMAN

SEORANG PEREMPUAN BERIMAN

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa V – Kamis, 13 Februari 2014)

Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak ingin seorang pun mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah seorang ibu, yang anak perempuannya kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan sujud di depan kaki-nya. Perempuan itu seorang Yunani keturunan Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anak perempuannya. Lalu Yesus berkata kepadanya, “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak itu dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi perempuan itu menjawab, “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Lalu kata Yesus kepada perempuan itu, “Karena kata-katamu itu, pergilah, setan itu sudah keluar dari anakmu.” Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur dan setan itu sudah keluar. (Mrk 7:24-30)

Bacaan Pertama: 1Raj 11:4-13; Mazmur Tanggapan: Mzm 106:3-4,35-37,40

“Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak itu dan melemparkannya kepada anjing” (Mrk 7:27).

Apakah tanggapan anda jika mendengar sendiri kata-kata Yesus kepada perempuan ini? Apakah anda berpikir bahwa Yesus – dengan nada menghina – menolak orang yang datang kepada-Nya memohon-mohon pertolongan-Nya, bahkan bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk anak perempuannya? Yesus samasekali tidak menolak permohonan perempuan Siro-Fenisia itu. Yesus menguji iman-kepercayaan perempuan itu, untuk mengajar kita kuasa dari iman. Yesus meminta iman-kepercayaan setiap kali kita memohon kepada-Nya untuk disembuhkan Perempuan itu telah mengajukan permohonannya kepada Yesus agar anak perempuannya yang dirasuki roh jahat itu disembuhkan. Namun sampai detik itu perempuan itu belum mengungkapkan iman-kepercayaannya. Kita hanya dapat sampai ke hadapan Allah melalui iman.

Sebelum peristiwa ini, Yesus telah menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum, seorang “kafir” juga (Mat 8:5-13; Luk 7:1-10). Sang perwira telah mengungkapkan imannya dengan kata-kata yang dapat kita dengar setiap hari dalam perayaan Ekaristi, “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh” (Mat 8:8).

Kemudian Yesus berkata: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel” Mat 8:10). Sekarang, Yesus ingin menunjukkan lagi kepada para pengikut-Nya betapa besarnya iman seseorang, walaupun dia adalah seorang “kafir”. Yesus menguji iman dan ketekunan perempuan ini dengan berkata: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Mat 15:24). Bukankah kepada umat Israel saja Allah telah menganugerahkan karunia iman, karunia berkenan dengan kebenaran-Nya yang diwahyukan dalam Kitab Suci. Kepada umat Yahudilah Allah telah menjanjikan sang Juruselamat.

Dengan indah sekali perempuan Siro-Fenisia mengungkapkan iman dan ketekunan yang telah direkomendasikan oleh Yesus dalam beberapa perumpamaan tentang doa. Perempuan itu berkata: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak” (Mrk 7:28). Kerendahan hatinya dan rasa percayanya kepada kebaikan Yesus sungguh indah.

Yesus menjawab, “Karena kata-katamu itu, pergilah, setan itu sudah keluar dari anakmu” (Mrk 7:29). Iman adalah kuasa dengan mana kita menyentuh Yesus, kuasa dengan mana kita dapat menanggapi tindakan Allah dalam diri kita. Selama masa hidup-Nya di muka bumi, Yesus berkontak dengan banyak umat beriman dengan kehadiran-Nya yang bersifat fisik: Kata-kata-Nya, sentuhan-Nya, tindakan penuh kuasa-Nya dalam menyembuhkan orang-orang sakit. Dan, Yesus hendak melanjutkan kehadiran-Nya di tengah-tengah kita lewat kata-kata-Nya, sentuhan-Nya dan tindakan-tindakan-Nya. Ini semua dilakukan-Nya lewat Sakramen-sakramen: di sini Dia menyentuh kita dengan sabda dan tindakan-Nya, sesering kita datang menghadap-Nya dengan iman.

DOA: Tuhan Yesus, aku percaya bahwa hanya dengan iman yang kuat, sehat dan hidup aku dapat datang menhadap hadirat-Mu dan menyentuh-Mu. Iman adalah karunia istimewa yang Kauanugerahkan kepadaku dan saudari-saudaraku seiman, namun aku harus terus memelihara iman itu, merawatnya, menumbuh-kembangkannya dan memperhatikannya dengan penuh kasih. Hanya dengan cara begitulah kuat-kuasa penyembuhan-Mu dapat bekerja dalam diriku secara efektif. Terima kasih, ya Tuhan Yesus. Terpujilah nama-Mu selalu, Engkau yang hidup berkuasa bersama Bapa surgawi dalam persekutuan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Mrk 7:24-30), bacalah tulisan dengan judul “IMAN SEORANG PEREMPUAN SIRO-FENISIA” (bacaan tanggal 13-2-14), dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 14-02 PERMENUNGAN ALKITABIAH FEBRUARI 2014.

Cilandak, 11 Februari 2014

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages